Sulteng Hari Ini
Tim SAR Lanjutkan Pencarian Petani yang Hilang di Kebun
Pencarian terhadap petani yang hilang dikebun miliknya dilanjutkan tim SAR gabungan, Sabtu (11/1/2020) siang.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI -- Pencarian terhadap petani yang hilang dikebun miliknya dilanjutkan tim SAR gabungan, Sabtu (11/1/2020) siang.
Pencarian sampai dengan hari ke-3 belum membuahkan hasil, sehingga pencarian berlanjut hari ini.
Kepala Kantor Basarnas Palu, Basrano mengatakan, pencariannya dilakukan dengan membagi tim menjadi empat regu.
Ke-4 regu itu melakukan penyapuan di area-area yang sudah ditentukan.
“Hari ini kembali dilakukan pencarian dengan menggunakan metode pencarian tipe 3 (search close grib) dengan luas area pencarian 3,23 km," jelas Basrano.
Berdasarkan informasi dari lapangan, cuaca pada saat pencarian cukup cerah.
Sehingga dapat membantu proses pencarian kepada korban.
Adapun tim SAR gabungan yang terlibat yakni tim Rescue Pos SAR Luwuk 8 orang, Polsek Pagimana 7 orang, Babinsa 1 orang dan masyarakat setempat yang berjumlah 13 orang.
• Petani di Pinrang, Sulsel Tewas Tersambar Petir Saat Sedang Mencangkul di Sawah
• Petani yang Hilang di Desa Pendolo Poso Rabu Lalu (18/9/2019) Ditemukan Meninggal Dunia
• Diduga Cemburu Lihat Istri Bersama Pria Lain, Petani di Banggai Aniaya Sang Istri Hingga Tewas
Sebelumnya, seorang petani asal Desa Asaan, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dikabarkan hilang saat menginap di kebun miliknya sejak Sabtu (4/1/2020) pagi.
Informasi tersebut baru diterima Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan alias Basarnas Palu pada Selasa, (7/1/2020) malam pukul 23.28 WITA.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Basrano membenarkan informasi tersebut.
Kata Basrano, pada Sabtu pagi korban yang diketahui bernama Manuel Satolom (62) yang kesehariannya berkerja di ladang berangkat ke kebun dan bermalam di kebun miliknya.
Keesokan harinya pada hari Minggu (5/1/2020), adik korban menyusul ke kebun namun tidak menemukan korban.
"Adik korban kemudian menunggu hingga sore hari, namun Manuel tidak kembali ke pondok yang ada di kebun," ungkap Basrano.
Menyadari ada yang tidak beres, kata Basrano, adik korban kemudian menghubungi keluarganya yang lain.