Kasus Jiwasraya

Andre Rosiade Ungkap Manfaat Pembentukan Pansus dalam Kasus Jiwasraya: Jangan Kayak First Travel

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan manfaat dibentuknya panita khusus (pansus) untuk menangani kasus gagal Jiwasraya.

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Andre Rosiade di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019) 

TRIBUNPALU.COM - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan manfaat dibentuknya panita khusus (pansus) untuk menangani kasus gagal Jiwasraya.

Andre Rosiade mengungkapkan ada tiga hal yang bisa dilakukan dengan adanya pansus tersebut.

Yang pertama adalah dengan adanya pansus diharapkan uang nasabah bisa kembali ke tangan nasabah.

"Kalau kita bikin pansus ya, otomatis kita bisa melakukan tiga hal, yang pertama dengan pansus kita bisa mendorong uang nasabah kembali."

"Jangan sampai kayak first travel ntar, pengadilan uangnya malah disita negara bukan diserahkan kepada jamaah umroh," jelas Andre Rosiade dilansir dari Youtube Abraham Silaban.

Andre Rosiade memastikan dengan adanya pansus maka uang nasabah bisa kembali.

Dirut Jiwasraya Sebut Pengembalian Dana Nasabah Harus Tunggu Perusahaan Untung Dulu

"Kita akan kontrol akan kawal pastikan uang nasabah akan kembali ke nasabah dengan pansus," imbuhnya.

Yang kedua dengan adanya pansus diharapkan bisa mengungkap siapa saja yang bersalah terkait kasus Jiwasraya.

"Itu yang pertama, yang kedua bisa mendorong yang namanya orang yang salah benar-benar bisa kita seret, jangan sampai ada orang yang dikorbankan, orang yang diselamatkan, dengan pansus kita bisa kontrol itu," ujar Andre Rosiade.

Tak hanya itu dengan adanya pansus maka DPR bisa memberikan saran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Dengan pansus kita DPR bisa memberikan saran kepada fungsi pengawasan OJK," ucap Andre Rosiade.

Andre Rosiade juga menuturkan bahwa dalam pembentukan pansus maka semua pihak bisa dilibatkan.

Seperti kejaksaan agung, direksi Jiwasraya yang lama dan juga anggota DPR.

"Karena begini ya, saya ingin sampaikan kenapa kita dorong pansus, kalau pansus itu bisa melibatkan komisi III, komisi VI dan komisi XI, dan kita bisa memanggil semua pihak, kejaksaan agung, OJK, Jiwasraya lalu bisa panggil direksi yang lama," jelasnya.

Dirut Jiwasraya Sebut Pengembalian Dana Nasabah Harus Tunggu Perusahaan Untung Dulu

Mahfud MD Curigai Kasus Korupsi di Asabri dan Jiwasraya Didalangi oleh Pelaku yang Sama

Kejagung Akhirnya Temukan Pelaku Pelanggaran Kasus Jiwasraya: Sudah Ada Buktinya

TONTON JUGA:

Andre Rosiade juga berharap dengan adanya pansus maka DPR bisa ikut mengawal proses penyelesaian kasus Jiwasraya.

"Dengan pansus kita bisa kawal proses ini, kita bisa telusuri soal kerugian negara, soal uang nasabah," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya pembentukan panitia khusus (pansus) kasus Jiwasraya mewarnai rapat paripurna ke-7 DPR pembukaan masa sidang II tahun 2019-2020, Senin (13/1/2020).

Pantauan Tribunnews.com, tiga anggota DPR meminta agar pimpinan membicarakan realisasi pembentukan Pansus Jiwasraya.

Salah satunya, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade.

Ia berharap DPR dapat membongkar kasus yang dinilai lebih besar daripada skandal Century tersebut, untuk menjawab harapan rakyat.

"Harapan saya dan harapan seluruh rakyat Indonesia yang menanti rapat paripurna kita hari ini."

"Agar pimpinan dan seluruh pimpinan fraksi bisa segera berkumpul dan rapat."

"Untuk mendengar harapan rakyat yang menginginkan Pansus Jiwasraya bisa dibentuk hingga kita bisa bongkar kasus ini," ujarnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).

Tonton video selengkapnya:

Bertemu Habib Rizieq Shihab, Andre Rosiade: Beliau Titip Pesan untuk Bongkar Jiwasraya

Erick Thohir Bantah Tudingan Terima Uang Suap dari Jiwasraya Sebesar Rp 100 M

Andre Rosiade Minta Skandal Jiwasraya Diungkap

Andre Rosiade dengan tegas meminta Erick Thohir untuk mengungkap kasus Jiwasraya.

"Garuda hanyalah puncak gunung es, masih banyak kasus-kasus lain yang perlu kita selesaikan, seperti kasus Jiwasraya," sambungnya.

Andre Rosiade membeberkan bahwa saat ini Jiwasraya memiliki hutang dengan jumlah yang cukup fantastis.

Bahkan melebihi total ekuitas yang dimiliki Jiwasraya.

"Kita tahu sampai kuartal ketiga tahun 2019 ini Jiwasraya itu sudah punya sudah hampir Rp 49 triliun, sedangkan total ekuitasnya hanya sampai 25 triliun saja, ada hampir 23 triliun hutang Jiwa Sraya yang harus dibayarkan," papar Andre Rosiade.

Saat ini nasabah Jiwasraya tengah menanti kebijakan pemerintah untuk menangani hutang yang dimiliki Jiwa Sraya tersebut.

"Sekarang puluhan ribu nasabah Jiwasraya menanti kebijakan pemerintah bagaimana cara membayarnya," ujarnya.

Lebih lanjut Andre Rosiade menuturkan bahwa skandal Jiwasraya ini akan menjadi skandal yang lebih besar dibandingkan dengan Century.

"Kasus skandal Jiwasraya ini akan menjadi skandal besar yang jauh lebih besar daripada skandal Century," imbuh Andre Rosiade.

Bukan Sepuluh Tahun, Politisi PDIP Ini Sebut Krisis Jiwasraya Sudah Terjadi Sejak Tahun 1998

Terseret Kasus Jiwasraya, Benny Tjokro dan Heru Hidayat diperiksa Kejagung Hari Ini

Ilustrasi Jiwasraya
Ilustrasi Jiwasraya (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)

Andre Rosiade mengatakan bahwa saat ini banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Erick Thohir.

Namun di sisi lain, Andre Rosiade mengapresiasi langkah baik yang telah dilakukan oleh Erick Thohir.

"Jadi banyak sekali pr pak Erick Thohir ini, tapi menurut saya satu dua bulan ini langkah beliau sudah cukup baik," tutur Andre Rosiade.

Di sisi lain ia mengatakan bahwa proses hukum saja tidak cukup untuk menyelesaikan skandal Jiwasraya.

Ini lantaran banyaknya pihak yang terlibat.

"Tapi tentu proses hukum tidak cukup untuk menyelesaikan kasus Jiwasraya ini, karena melibatkan banyak pihak ya," ujarnya.

Oleh karena itu, komisi VI DPR RI akan melakukan pendekatan terhadap Erick Thohir dan direksi Jiwa Sraya untuk mengetahui penyelesaian terhadap skandal Jiwasraya tersebut.

"Kita di Komisi VI sduah berkeinginan dalam waktu dekat ini kalau sia sebelum masa sidang berakhir di 17 Desember akan memanggil Pak Erick Thohir dan juga direksi Jiwasraya untuk menjelaskan kepada Komisi VI bagaimana cara penyelesaian untuk membayar tagihan para nasabah," pungkasnya.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved