Buaya Berkalung Ban Muncul Lagi di Kota Palu, Begini Kondisinya. . .

Seekor buaya liar dengan kondisi leher terjerat ban bekas kembali muncul di sekitar sungai di bawah Jembatan II, Kota Palu, Rabu (15/1/2020).

Editor: Imam Saputro
Kompas.com
Terlihat seekor buaya besar berkalung ban bekas sepada motor sedang berjemur dengan mulut yang terbuka, di sungai Palu, tepatnya di jembatan dua, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Buaya ini jadi tontonan warga dan pengendara kenderaan bermotor, Rabu (15/1/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Seekor buaya liar dengan kondisi leher terjerat ban bekas kembali muncul di sekitar sungai di bawah Jembatan II, Kota Palu, Rabu (15/1/2020).

Masyarakat menduga, buaya tersebut sama dengan buaya yang pernah sempat muncul pada tahun 2016 lalu.

Tampaknya, buaya tersebut masih belum bisa lepas dari ban bekas yang melilit lehernya. 

Salah satu warga sempat berseloroh, ukuran buaya kali ini tampak bertambah besar dan panjang. 

"Saya pas lewat jembatan ini lihat orang ramai-ramai. Saya kira apa. Saya berhenti dan ternyata ada buaya berkalung ban muncul lagi," kata Yulius (45), salah satu warga yang ikut menonton kemunculan buaya tersebut.

Seperti diketahui, pada tahun 2016, warga di sekitar Sungai Palu mengaku telah melihat buaya berkalung ban bekas.

Buaya Berkalung Ban yang Dulu Viral Kini Kembali Muncul di Jembatan Palu I

"Ini air sedang naik, jadi tidak terlalu nampak buayanya. Itu..itu...lihat mbak, kelihatan kepalanya yang ada hitamnya, sudah itu bannya. Biasa dia muncul untuk berjemur. Bagus kalau mau lihat pas air sungai surut," kata Imel (21), salah satu warga yang saat itu datang untuk melihat, Rabu (21/9/2016).

Setelah itu, beredar sejumlah cerita di masyarakat bahwa ban tersebut masuk di leher buaya karena tidak sengaja. Lalu ada pula yang mengatakan jika ban itu sengaja dipasangkan di leher buaya tersebut.

“Saya dengar buaya ini dipancing, tetapi kemudian terlepas,” kata Miswati (40), warga lainnya.

Usaha penyelamatan gagal

Waktu itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng, Syihabuddin mengatakan, setelah muncul kabar tersebut kawan-kawan pecinta reptil lalu berusaha melakukan penyelamatan, namun gagal.

"Makanya tadi saya suruh berhenti. Sebentar sore ini, kami akan turun lagi dan mencoba menangkap buaya tersebut dengan menggunakan jaring. Jika tidak berhasil, kami coba lagi dengan menggunakan kerangkeng yang kami beri umpan, kemudian kami lepas lagi,” ujarnya, Rabu (21/9/2016).

Sementara itu, pada tahun 2018, upaya penyelamatan buaya juga dilakukan oleh Panji si Petualang, seorang bintang di salah satu program televisi nasional.

Kerap Muncul di Pelabuhan Kapal, Buaya Liar Dipancing Warga untuk Dijadikan Konten Medsos

Saat itu, Panji dan timnya menyusuri Sungai Palu bersama sejumlah personel Polisi Air dan Udara (Polairud), Minggu (21/1/2108).

Namun, sayangnya usaha tersebut juga belum membuahkan hasil. Buaya yang tadinya berjemur di onggokan pasir di tengah Sungai Palu tiba-tiba masuk ke sungai.

“Proses pencarian pada malam hari itu tidak menguntungkan posisi kita. Perhitungan kita untuk menangkap buaya ini bukan malam hari. Karena pada malam hari waktunya dia untuk cari makan. Nah, kenapa dia berjemur, karena buaya itu termasuk hewan berdarah dingin. Dia butuh panas untuk mencerna nutrisi dalam tubuhnya supaya jadi protein buat tenaga untuk buaya ini bergerak mencari mangsa di malam hari,” beber Panji, Minggu (21/1/2018).

Imbauan ahli dari LIPI

Menurut ahli dari Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, butuh usaha bersama untuk menyelamatkan buaya yang kondisinya mirip dengan beberapa tahun lalu.

Salah satu cara adalah dengan mengamati titik-titik lokasi kemunculan buaya tersebut. Setelah itu, penyelamatan akan bisa dilakukan agar mencegah konflik dengan manusia.

"Alangkah bijaknya, warga yang kebetulan melihat keberadaan buaya tersebut segera melapor ke pihak terkait," kata Amir saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (16/1/2020).

(Penulis: Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Buaya Berkalung Ban yang Dulu Viral Kini Kembali Muncul di Jembatan Palu I

Buaya berkalung ban kembali muncul di Jembatan Palu I Jalan I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (23/11/2019) siang.

Munculnya buaya itu menjadi pusat perhatian masyarakat yang melintas.

Puluhan warga yang penasaran memenuhi dua sisi sungai Palu tersebut.

Tak sedikit warga yang datang mengabadikan mengabadikan momen dengan telepon genggam.

Kemunculan buaya berkalung ban yang seakan menjadi salah satu ikon Sungai Palu itu,emang selalu menarik perhatian saat muncul ke permukaan.

Kali ini, kemunculan buaya berkalung ban di Sungai Palu itu cukup lama.

Kerap Muncul di Pelabuhan Kapal, Buaya Liar Dipancing Warga untuk Dijadikan Konten Medsos

Aksi Heroik Bocah 11 Tahun yang Berjibaku dan Tusuk Mata Buaya Demi Selamatkan Teman

Bahkan menambah minat masyarakat, yakni buaya tersebut buka lebar-lebar mulutnya.

"Sudah lama sekali dia (buaya, red) buka terus mulutnya," ujar Andri, warga yang turut menyaksikan kemunculan tersebut.

Hal tentu menjadi momen langka yang dapat disaksikan masyarakat Kota Palu.

Sebab, kemunculan buaya di sejumlah titik jembatan di Sungai Palu, hanya berlangsung beberapa menit.

"Jarang-jarang itu muncul lama baru buka mulut lama," tambah Rinda, warga lainnya.

Viral karena kerap menampakkan diri

Setelah sempat beberapa kali terekam kamera, kemunculan maskot Kota Palu yakni seekor buaya berkalung ban kembali menjadi tontonan warga Palu Selatan.

Sebuah video amatir warga memperlihatkan buaya berkalung ban tersebut muncul ke permukaan sungai di Palu Selatan.

Video tersebut di unggah oleh akun Facebook Riko Febrianti Syahputra di grup lokal Info Kota Palu pada Jumat (13/9/2019) siang.

Terlihat buaya tersebut tampak berjemur di permukaan air yang tenang.

Buaya berkalung ban itu juga membuka mulutnya sehingga terlihat jelas gigi tajamnya.

Kemunculan buaya berkalung ban di Palu Selatan
Kemunculan buaya berkalung ban di Palu Selatan (Grup Facebook Info Kota Palu)

 Cerita Suardin Bertarung dengan Buaya yang Menerkamnya, Sempat Diseret ke Laut

 Setelah Melakukan Perlawanan, Pria Asal Kabupaten Donggala Selamat Usai Diterkam Buaya

 Pascapenampakan Buaya Berjemur di Tepi Sungai Kampar Riau, Warga Tak Berani Beraktivitas

Dalam keterangannya, akun tersebut menyebutkan kemunculan maskot Kota Palu tersebut muncul di sungai Palu Selatan pada Jumat, 13 September 2019 pukul 11.50 WIB.

"Muncul lgi maskot kota palu buaya berkalung ban,palu Selatan dua 11:50," tulis akun Riko Febrianti Syahputra.

Video berdurasi 19 detik itu juga merekam percakapan sang perekam dengan seseorang yang turut menonton kemunculan buaya berkalung ban tersebut.

"Kenapa sampai masuk begitu bang?" tanya seorang penonton buaya tersebut.

"Kan masih kecil," jawab salah seorang yang terekam suaranya dalam video tersebut.

Dalam percakapan tersebut terdengar pula keterangan bahwa buaya ini sempat tertangkap di Talise.

Tak hanya mengunggah videonya, Riko Febrianti Syahputra juga mengunggah foto di akun pribadinya.

Buaya Berkalung Ban Terjebak Perangkap Ikan di Donggala

Sebuah video amatir memperlihatkan buaya yang terjebak di perangkap ikan di daerah Loli, Kabupaten Donggala.

Video kiriman pengguna Instagram @fajrinrusli tersebut diunggah oleh akun @informasi_palu pada Rabu (1/5/2019) pagi.

Terlihat buaya tersebut terjebak di sero atau perangkap ikan di laut.

Kepala buaya itu terjepit di antara dua batang kayu yang dijadikan pagar.

Sedangkan, tubuhnya tampak lemas mengikuti arus air.

Dalam video tersebut, sang perekam memberikan keterangan singkat.

"Buaya masuk di sero, buaya terkenal di Palu masuk di Loli, masuk di seronya," ujar perekam video.

Bahkan ia juga menyebutkan bahwa buaya berkalung ban ini sebagai 'artis Kota Palu.'

 Kemunculannya Sempat Gegerkan Palu, Buaya Berkalung Ban Kini Terjebak Perangkap Ikan di Donggala

 Warga Malang DIhebohkan dengan Seekor Buaya Tiba-tiba Ada di Atap Rumah

Video ini pun di unggah kembali oleh akun halaman Kota Palu, @soalpalu.

Di kolom komentar, warganet pun ramai memberikan tanggapan.

Banyak dari mereka yang mengaku senang karena buaya berkalung ban ini sudah terjebak.

Seperti yang ditulis oleh @muh.sardi_h.s yang memberikan komentar agar dinas terkait di Sulawesi Tengah untuk mengevakuasi buaya tersebut.

"bksda Sulawesi Tengah harus turun tangan dalam hal ini (emoji)," tulisnya.

Komentar warganet yang menyarankan agar dinas terkait di Sulawesi Tengah untuk mengevakuasi buaya berkalung ban yang terjebak tersebut.
Komentar warganet yang menyarankan agar dinas terkait di Sulawesi Tengah untuk mengevakuasi buaya berkalung ban yang terjebak tersebut. (Tangkapan Layar/Instagram @soalpalu)

Pasalnya, kemunculan seekor buaya itu sempat menggegerkan warga Kota Palu dan sekitarnya.

Sebelumnya diketahui, buaya berkalung ban ini pernah muncul di Sungai Palu, Rabu (20/3/2019) lalu.

Akibatnya, mengundang kemacetan di atas jembatan Palu 1 sebab banyak warga yang berhenti untuk melihat penampakan buaya berkalung ban tersebut.

Kemunculan buaya di Sungai Palu memang selalu menarik perhatian seiapa pun yang lewat.

"Baru ini lagi itu buaya muncul, padahal sudah lama tidak muncul," ungkap Harsono, pengendara yang ikut melihat buaya tersebut.

Warga yang melihat kemunculan buaya itu, ramai-ramai mengabadikan dengan telpon seluler.

 Kehebohan Buaya Berkalung Ban Muncul di Sungai Palu Macetkan Lalu Lintas di Atas Jembatan Palu 1

Mereka tidak hanya berdiri di besi pembatas jembatan, tetapi juga melihat lebih dekat dari pinggi sungai.

Meski begitu, kemunculan buaya itu tidak berlangsung lama, bahkan tidak sampai 15 menit.

Warga yang melihat pun langsung bubar.

"Tidak lama, mungkin takut dia, karena sudah makin banyak orang," tambah Yuni, warga lainnya.

Buaya dengan ban melingkar di lehernya itu memang sudah sejak lama kerap muncul di Sungai Palu.

"Ukuran kaya besar pohon kelapa sudah," jelasnya.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved