Terkini Nasional
Fahira Idris Sebut Demo Banjir Jakarta Dipolitisasi, Adi Prayitno: yang Tak Dipolitik Hanya Salat
Adi Prayitno memberikan komentar tentang pendapat Fahira Idris yang menyebut aksi demo terkait banjir Jakarta banyak ditunggangi oleh aksi politik.
"Sisa minta turun lah, bertanggung jawab dan semacamnya, ini bagian dari dinamika lapangan, kalaupaun jaman mega, sby dan gusdur demo kenaikan bbm ujung-ujungnya juga meminta mereka turun," papar Adi Prayitno.
Yang terpenting adalah para pendemo tidak dilaporkan ke polisi dan ditangkap.
Menurut Adi Prayitno hal tersebut merupakan sesuatu yang norak.
"Yang paling penting yang demo itu tidak perlu dilaporkan dan ditangkap, itu yang norak sebenarnya," ungkap Adi Prayitno.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa semua aksi demo memang selalu ditunggangi oleh politik.
"Demo itu tidak mungkin tujuannya ingin masuk surga, demo dimana-mana itu politis," sambungnya.
"Ada yang ngajak ada yang memprovokatori ada yang memfasilitasi dan menyediakan logistik," imbuh Adi Prayitno.
Bahkan Adi Prayitno mengatakan untuk saat ini yang tidak ditunggangi unsur politik hanyalah ibadah salat.
"Logistik itu ada rokok, ada makan, ada bensin, nggak ada yang lilahita'ala, yang satu-satunya tidak politis adalah salat saat ini," ujar Adi.
Adi Prayitno mengimbau kepada siapapun agar tidak alergi dengan istilah demo itu politis.
"Majelis ta'lim juga politis, karena diarahkan untuk mendukung salah satu kandidat, jadi jangan pernah mengalergi dengan istilah demo itu politis."
"Jangan pernah takut demo itu dituduh dengan politis, semuanya politis," ungkapnya.
Adi Prayitno lantas mengungkapkan sejumlah faktor yang mendasari tuntutan Anies Baswedan untuk mundur dari jabatannya.
"Apa tujuannya tentu bagi orang yang ingin mengkritik Anies adalah misalnya ada orang yang tidak happy dengan penanganan Anies soal banjir Jakarta."
"Atau memang karena ada nuansa pilkada DKI Jakarta yang nggak pernah selesai."