Keraton Agung Sejagat
Sesalkan Ucapan Ganjar Pranowo yang Sebut Keraton Agung Sejagat Hanya Lelucon, Polisi: Ini Kriminal
Kombes udi Haryanto menyesalkan pernyataan Gubernur Jawa Tengah yang menyebut bahwa fenomena Keraton Agung Sejagat hanyalah lelucon belaka.
"Yang kedua kita melhat dari aspek sejarah yang mana pelaku yang mengaku keturunan raja itu harus dibuktikan dulu, apakah dia benar keturunan raja,"
"Dan kita sudah koordinasi dengan ahli sejarah, emnyatakan bahwa tidak ada keraton agung sejagat dalam sejarah, itu dari aspek histori," ungkapnya.
Lantas dari aspek selanjutnya adalah sosiologi.
Dilihat dari aspek sosiologi ini ternyata warga sekitar keraton agung sejagat tersebut banyak yang merasa resah dengan kegiatan yang dilakukan oleh keraton itu.
"Kita melihat lagi mencari fakta dari aspek sosiologi ditemuykan bahwa banyak masyarakat di sektiar situ dan kepdes di TKP itu menyatakan resah,"
"Karena kegiatan yang dilakukan oleh kelompok inmi sudah sangat mengganggu, itu dari sisi sosiologi," ucapnya.
Kemudian dari aspek hukum.
• Jika Seperti Keraton Agung Sejagat, Polda Jabar Bakal Ambil Langkah Hukum terhadap Sunda Empire
Budi mengakui bahwa banyak barang bukti yang membutikan bahwa raja dan ratu keraton agung sejagat ini telah melakukan berbagai tindakan yang melanggar hukum.
Bukti pertama yang ditemukan adalah tanda pengenal palsu yang mirip dengan ATM lantaran ada chipnya.
Tersangka Toto, lanjut Budi mengaku berasal dari Mars karena punya kartu identitas yang beda dari KTP.
"Kemudian dari sisi yuridis, tentunya penyidik tidak segampang itu untu menjadikan tersangka kita menentukan barang bukti yang bisa dijadikan alat bukti sehinga terkontruksi pidana apa yang dilakukan oleh kedua tokoh kelompok ini."
"Kita temukan membuat resah, ada keadaan palsu yang digunakan oleh tersangka sehingga mengelabui masyarakat yang tidak tahu."
"Peralatan kerajaan semua dibeli bukan warisan nenek moyang, dan dibeli menggunakan uang dari pengikut yang sudah terkena bujuk rayunya," ujarnya.
Terkait hal ini Budi kembali menegaskan bahwa kasus keraton agung sejagat bukanlah lelucon tetapi kriminal.
"Jadi mohon maaf pak gubernur ini bukan lucu-lucuan ini kriminal," pungkasnya.