Sudjiwo Tedjo Geram Petinggi Sunda Empire Dijadikan Bahan Lelucon di ILC: Ada Kritik Pada Demokrasi
Petinggi Sunda Empire, Raden Rangga Sasana menjadi bahan tertawaan di Indonesia Lawyers Club (ILC), pada Selasa (22/1/2020).
"Karena jangan-jangan kalau saya jadi orang kerajaan saya juga ketawa lihat demokrasi," jelas Sudjiwo Tedjo.
"Saya sangat sayangkan beberapa intelektual di sini ketawa lihat sistem kerajaan,"
"Padahal kalau saya dalam kerajaan saya ketawa lihat sistem demokrasi," imbuhnya.
Sudjiwo Tedjo lantas membeberkan alasan mengapa sistem demokrasi dapat menjadi bahan tertawaan.
Ia mengatakan dalam demokrasi, pemimpin dipilih berdasarkan suara terbanyak di pemilihan umum (pemilu).
Sedangkan kapasitas intelektual peserta pemilu tak seragam.
• Debat dengan Petinggi Sunda Empire, Dedi Mulyadi Tertawa dan Beri Jawaban Ini
• Tanggapi Sindiran Ridwan Kamil, Rangga Sasana: Memalukan, Gubernur Jawa Barat Tak Paham Sunda Empire
"Gimana saya enggak ketawa? wong kebenaran diukur dari suara terbanyak, sangat tidak masuk akal," ucap Sudjiwo Tedjo.
"Kebenaran itu ditentukan oleh para ahli,"
"Kita ketawa terhadap dupa dan kemenyan, tapi kita enggak ketawa terhadap sistem pemilihan umum,"
"Bukan saya merendahkan petani bukan syaa merendahkan tukang becak, gimana suara mereka disamakan dengan profesor,"
"Enggak masuk akal," tegasnya.
Sudjiwo Tedjo juga mengkritik pendapat yang menyebut dalam sistem demokrasi tak ada kelas sosial seperti di kerajaan.
"Orang miskin enggak bisa duduk di kelas bisnis, itu pengekelasan, apa bedanya dengan kerajaan?" kata Sudjiwo Tedjo.
Ia lantas menegaskan alasannya tak tertawa meski dimatanya pernyaataan Raden Rangga Sasana tak masuk akal.
Menurutnya Raden Rangga Sasana tengah mengkritik sistem demokrasi di Indonesia.