4 Jenis Virus Paling Mematikan di Dunia, Mulai dari HIV hingga Ebola

Ada beberapa jenis virus mematikan di dunia yang sebagian bahkan belum bisa disembuhkan. Salah satu contohnya adalah merebaknya wabah virus Ebola.

pursuit.unimelb.edu.au
ILUSTRASI virus. 

TRIBUNPALU.COM - Banyak penyakit yang dialami manusia disebabkan oleh virus.

Bahkan, spesies kita telah menghadapi ancaman virus sejak sebelum berevolusi menjadi manusia modern.

Dalam perkembangan dunia medis yang semakin maju, ada sejumlah vaksin maupun obat-obatan antivirus yang dapat mencegah penularan virus semakin meluas.

Serta membantu penderitanya sembuh.

Diduga Bocor dari Laboratorium, Virus Corona Wuhan Dikhawatirkan dapat Menular Lewat Mata

Namun, ada beberapa jenis virus mematikan di dunia yang sebagian bahkan belum bisa disembuhkan.

Salah satu contohnya adalah merebaknya wabah virus Ebola di Afrika Barat.

Hal ini menunjukkan bahwa 'pertempuran' manusia melawan virus masih belum selesai.

Berikut TribunPalu.com merangkum empat dari berbagai jenis virus paling mematikan di dunia dari laman LiveScience.com.

1. Virus Ebola

ILUSTRASI virus Ebola
ILUSTRASI virus Ebola (nationalgeographic.grid.id)

Wabah virus Ebola pada manusia pertama kali diketahui terjadi secara bersamaan di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976 silam.

Virus Ebola menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, atau jaringan dari manusia atau binatang yang terinfeksi.

Galur atau strain virus Ebola yang diketahui rupanya sangat bermacam-macam.

Salah satu galur, yakni Ebola Reston, bahkan tidak menyebabkan manusia sakit.

Namun, bagi galur Bundibugyo, tingkat fatalitasnya bisa mencapai 50 persen.

Sementara untuk galur Sudan, tingkat fatalitas bisa mencapai 71 persen, menurut WHO.

Wabah Ebola kembali merebak pada awal 2014 silam.

WHO mencatat, saat itu menjadi wabah penyakit paling luas dan rumit sepanjang sejarah.

UPDATE Virus Corona: 56 Orang Tewas, Lebih dari 1.900 Terinfeksi, Ini Respon Berbagai Negara

Hadapi Wabah Virus Corona, Ini Saran WHO dan Komite Darurat untuk Semua Negara di Dunia

2. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

ILUSTRASI HIV
ILUSTRASI HIV (webmd.com)

Di dunia modern, virus paling mematikan yang dikenal manusia bisa jadi HIV.

"HIV masih menjadi virus yang menjadi pembunuh terganas," kata Dr. Amesh Adalja, spesialis penyakit menular sekaligus juru bicara Infectious Disease Society of America.

Diperkirakan ada 36 juta orang yang meninggal dunia akibat HIV sejak virus ini pertama kali dikenal pada awal tahun 1980an.

"Penyakit menular yang memakan korban jiwa paling banyak adalah HIV," kata Adalja.

Obat-obatan antivirus yang sangat kuat bisa membuat penderita HIV hidup beberapa tahun lebih lama.

Namun, penyakit ini masih terus menimbulkan dampak merusak di negara miskin dan berkembang, di mana 95 persen kasus infeksi HIV terjadi.

Hampir satu dari 20 orang dewasa di wilayah Sub-Sahara Afrika menderita HIV positif, menurut WHO.

Virus Corona Wuhan, Ilmuwan Khawatirkan Hal Terburuk: Penularannya 10 Kali Lebih Besar daripada SARS

Terobosan Besar, Terapi Baru Mampu Bunuh Virus HIV yang Tersembunyi

3. Dengue

Ilustrasi virus Dengue
Ilustrasi virus Dengue (thenativeantigencompany.com)

Virus Dengue pertama kali muncil pada tahun 1950an di Filipina dan Thailand, dan sejak itu menyebar di wilayah tropis dan subtropis di dunia.

Hampir 40 persen populasi dunia hidup di kawasan endemik Dengue.

Penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan lewat nyamuk, cenderung menyebar lebih jauh ketika suhu Bumi menghangat.

Dengue menyebabkan 50 hingga 100 juta orang sakit setiap tahunnya, menurut WHO.

Angka kematian akibat Dengue lebih rendah ketimbang virus lainnya, yakni 2,5 persen.

Meski demikian, virus ini dapat menyebabkan penyakit yang mirip Ebola, yang disebut Demam Berdarah Dengue (DBD).

Demam Berdarah Dengue memiliki angka mortalitas mencapai 20 persen apabila tidak mendapat perawatan yang tepat.

Virus Dengue tak bisa diremehkan, sebab itu dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar umat manusia.

Saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah Dengue.

Namun, ada percobaan klinis dari eksperimen vaksin yang dikembangkan oleh produsen obat Prancis, Sanofi, yang memberikan hasil yang cukup menjanjikan.

Simak Gejala Flu Demam karena Virus Corona, Tampak seperti Flu Biasa, Begini Cara Pencegahannya

4. Rabies

ILUSTRASI virus rabies.
ILUSTRASI virus rabies. (shutterstock via timesofisrael.com)

Vaksin rabies untuk binatang peliharaan yang diperkenalkan pada tahun 1920an membantu mengurangi laju penularannya di sejumlah negara maju.

Kendati demikian, rabies masih menjadi masalah serius di negara-negara berkembang.

Seperti di India dan sejumlah wilayah di Afrika.

"Rabies dapat merusak otak, dan itu benar-benar penyakit yang buruk," kata Elke Muhlberger, ahli virus Ebola sekaligus guru besar mikrobiologi di Boston University.

"Kita sudah memiliki vaksin anti-rabies, dan memiliki antibodi yang kebal rabies, jadi jika ada orang yang digigit binatang yang terinfeksi rabies, orang itu masih bisa dirawat," kata Elke.

Namun, jika tidak mendapat perawatan, ada 100 persen peluang di mana penderita rabies akan tewas.

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved