Mantan Bupati Nias Selatan Dilempar Kotoran Babi: Ditolong Ibu-ibu, Diduga Ada Motif Politik

Detik-detik mantan Bupati Nias Selatan dilempar kotoran babi, ditolong oleh ibu-ibu, diduga ada motif politik.

Kompas.com/HENDRIK YANTO HALAWA
Seorang ibu berusaha melindungi mantan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi, usai terjadi pelemparan dengan kotoran babi yang hampir mengenai dirinya, saat menghadiri acara syukuran atas pemenangan Kepala Desa Hilisatoro Gewa, atas nama Wisnu Duha, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (25/1/2020) siang 

Beruntung, akhirnya sang tuan rumah datang untuk menetralisir.

Akhirnya Idealisman Dachi kembali ke tempat semula.

Setelah kembali duduk, kurang lebih 30 menit, Idealisman Dachi mendapat informasi bahwa mobil miliknya diblok.

Sehingga kendaraan miliknya tidak bisa lewat.

Teddy Curhat ke Pengacara Lina soal Pasal Pembunuhan Berencana: Indikasinya Mengarah ke Saya

100 Hari Kerja Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin, Rocky Gerung: Kasih Nilai Sembilan untuk Kebohongan



Mantan Bupati Nias Selatan, Sumatera Utara, Idealisman Dachi
Mantan Bupati Nias Selatan, Sumatera Utara, Idealisman Dachi (Tribunnewswiki.com)

Merasa khawatir, ia pun menyampaikan masalah ini kepada tuan rumah.

Kemudian Kepala Desa Wisnu Duha langsung melihat keadaan.

Namun melihat situasi semakin tidak kondusif, sehingga Idealisman Dachi memutuskan kembali pulang ke rumah.

Nah, saat menuju mobil di situlah terjadi pelemparan dengan kotoran babi.

Namun Idealisman Dachi mengaku kotoran babi itu tidak mengenai dirinya.

"Memang ada yang berusaha melemparkan kotoran babi, tapi tidak mengenai saya," katanya.

Sejumlah warga yang hadir, terutama ibu-ibu, langsung mengevakuasi Idealisman ke salah satu rumah warga.

Tak Hadir di Sidang Cerai, Angel Lelga Ungkap Alasan dan Ngaku Trauma Bertemu Vicky Prasetyo

Korban Likuefaksi Petobo Kembali Ditemukan, Diperkirakan Anak Laki-laki Berusia 8-10 Tahun

Idealisman Dachi pun menduga, aksi itu sudah terencana sebelumnya.

Sebab pada tahun 2010 lalu dirinya pernah dilempari barang serupa di desa tersebut.

Karena desa itu salah satu basis pendukung pesaingnya pada pilkada.

"Saya tak menduga akan mengalami kejadian seperti ini," kata dia.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved