Korban Likuefaksi Petobo Kembali Ditemukan, Diperkirakan Anak Laki-laki Berusia 8-10 Tahun
Korban likuefaksi di Kelurahan Petobo kembali ditemukan, Senin (27/1/2020) malam.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU -- Korban likuefaksi Petobo kembali ditemukan, Senin (27/1/2020) malam.
Korban ditemukan di bawah tumpukan material lumpur di daerah RT 1 RW 3 Kelurahan Petobo.
Sampai dengan Senin malam pukul 20.53 WITA, tim evakuasi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu masih terus melakukan penggalian.
Puluhan warga sekitar yang penasaran terhadap penemuan kerangka korban likuefaksi Petobo itu, berbondong-bondong mendatangi lokasi.
Korban ditemukan di bawah material lumpur yang sudah mengering dan terjepit di sudut dinding bangunan rumah toko alias ruko.
• Jemaat Korban Likuefaksi Jono Oge, Kabupaten Sigi Rayakan Natal di Gereja Semi Permanen
• Tujuh Jasad Korban Likuefaksi Kelurahan Balaroa Kembali Ditemukan oleh Pencari Besi
• Mengenang 1 Tahun Bencana Alam Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuefaksi di Wilayah Palu dan Sekitarnya
Lurah Petobo Alfin Ladjuni mengatakan, penemuan kerangka manusia itu sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu.
Ditemukan oleh seorang warga Petobo bernama Gadar, namun warga tersebut takut dan menutupnya kembali kerangka tersebut.
Namun setelah kabar itu beredar di masyarakat sekitar, ada seorang warga Petobo yang merupakan anggota TNI memastikan penemuan kerangka.
Setelah memastikan, warga tersebut menyampaikanya pada Lurah Petobo.
"Sekitar pukul 16.00 wita, setelah saya pastikan, lalu saya hubungi BPBD dan habis magrib personel Damkar dan Penyelamatan Kota Palu tiba di lokasi," kata Alfin Ladjuni.
Proses penggalian memerlukan waktu kurang lebih dua jam oleh personel Damkar dan Penyelamatan Kota Palu.
Setelah berhasil dievakuasi semua tulang dan pakaian korban, korban berhasil dikenali oleh seorang warga di lingkungan tersebut.
Diketahui, korban yang masih usia anak itu bernama Opin, anak laki-laki dengan perkiraan usia sekitar 8-10 tahun.
Korban berhasil dikenali melalui celana pendek warna merah kotak-kotak.
"Warga kenali anak ini katanya sering lewat di sini menggunakan celana tersebut," ungkap Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palu Sudaryano Lamangkona.
Usai melakukan proses evakuasi dan memastikan tidak ada lagi korban di bawah tumpukan material likuefaksi itu, petugas evakuasi langsung membawa korban ke pemakaman masal di Kelurahan Poboya.
"Itu berdasarkan kesepakatan dengan lurah dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di sini," tambah Sudaryano. (TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)