Dampak Wabah Corona, Pemerintah Indonesia Resmi Keluarkan Travel Warning ke Hubei China
Pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan larangan berpergian atau travel warning ke provinsi Hubei, China, sebagai dampak penyebaran virus corona.
Jika tidak ada tanda-tanda positif terkait pengendalian virus Corona, pemerintah harus mengambil opsi kedua, yakni memulangkan mahasiswa kembali ke Indonesia.
"Opsi-opsi tersebut harus dipikirkan oleh pemerintah, mengingat ancaman virus ini nyata dan mematikan,” ujarnya.
Huda mengatakan ada sedikitnya 93 mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi di Wuhan.
DPR menerima informasi bahwa para mahasiswa berada di asrama masing-masing dan tidak dapat keluar dari Wuhan.
Namun Huda mengatakan seluruh mahasiswa dalam kondisi baik.
Para orang tua diminta tetap tenang dan terus berkomunikasi dengan anak mereka.
Begitu pula pemerintah juga diminta terus berkoordinasi dengan pemerintah di China juga dengan orang tua mahasiswa.
"Kita percaya pemerintah mempunyai langkah-langkah terukur untuk menyelamatkan mahasiswa kita di Wuhan, Tiongkok,” pungkasnya.
Eksklusif dari Wuhan, Kisah WNI Bertahan di Kota Wuhan yang Diisolasi: Garam untuk Stok Terakhir
TRIBUNPALU.COM - Wabah virus corona yang disebut berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menjadi perhatian bagi Indonesia.
Pasalnya, di Provinsi Hubei terdapat lebih dari 200 mahasiswa dan Warga Negara Indonesia (WNI).
Sedangkan di Kota Wuhan, terdapat lebih dari 90 mahasiswa dan WNI.
Satu di antaranya adalah Rio Alfi, mahasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi di Kota Wuhan.
Hingga kini, belum ada kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk evakuasi ke luar kota.
"Belum ada (informasi), masih menunggu," ujar Rio kepada Tribunnews melalui pesan tertulis, Selasa (28/1/2020).
Sementara itu, Rio mengungkapkan masih memiliki logistik untuknya dan keluarga.
"Masih (ada stok makanan), Insha Allah," ujarnya.
Rio tinggal di sebuah kontrakan apartemen di dekat kampusnya bersama istri dan anak perempuannya yang berusia lima tahun.

Rio Alfi juga membagikan perkembangan logistik yang dimilikinya melalui kanal Youtube pribadinya.
Rio mengunggah video pada Senin (27/1/2020).
"Ini hari kelima Kota Wuhan diisolasi," ucapnya.
Rio bersama putrinya menunjukkan stok makanan yang masih dimilikinya.

"Masih ada mie instan dua, telur, sayur kol, ada juga cemilan, roti-roti juga," ujarnya.
Rio juga memiliki stok kurma sebanyak tiga bungkus.
• Update Wabah Virus Corona: Korban Meninggal Dunia Tercatat 106 Jiwa
• Tak Ingin Tertular Virus Corona, Rachel Vennya Batalkan Liburan ke Disneyland Hong Kong
"Ada apel, ada madu dua botol, ada sayur-sayuran juga," ungkapnya.
Rio juga menyediakan garam untuk pilihan terakhir.
"Ini ada garam, untuk stok terakhir kalau ga ada lagi apa-apa, kita makan pakai garam aja ni sama nasi," ujarnya.
Untuk makanan pokok, Rio masih memiliki beras untuk dimasak.
Sedangkan air, ia dan keluarganya memiliki stok dua galon.
"Untuk stok air kita punya dua galon, cukup untuk satu minggu," ungkapnya.

Sementara itu, pihak kampus Rio masih melarang untuk keluar dari tempat tinggal.
"Kalau kehabisan stok makanan, kita kasih tahu kampus, nanti kampus akan koordinir, mereka belanja lalu diantar ke tempat saya, lalu saya bayar," ungkapnya.
Rio juga berharap agar pelajar dan WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei dalam keadaan baik-baik saja.
"Mudah-mudahan kita dilindungi Allah di sini, para pelajar dan para Warga Negara Indonesia, badai pasti berlalu, semangat," ungkap Rio.
Seblumnya Rio berharap KBRI dapat menemukan cara terbaik untuk memindahkan WNI yang berada di Kota Wuhan.
"Harapan kami dipindahkan keluar Wuhan, sudah saya sampaikan," ucap Rio saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/1/2020).
Rio menyebut KBRI pun merespons baik dan berusaha mencarikan solusi terbaik.
"KBRI juga menanggapi dengan baik dan akan mengupayakan cara terbaik bagaimana memindahkan kami ke luar Wuhan," katanya.
Rio menyebut sudah ada koordinasi antara pihak KBRI dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiogkok Wuhan (PPITW).
"Jadi PPITW dan KBRI sudah koordinasi dengan baik, sejauh ini sudah melakukan pendataan dan akan kita kirimkan ke KBRI," ungkapnya.
Menurut Rio, KBRI menyampaikan tengah mengupayakan pemindahan WNI yang berada di Kota Wuhan.
"KBRI akan mengupayakan sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan, baik memindahkan ke kota lain atau dipulangkan ke Indonesia," ujarnya.
"Info terakhir mau dikirimkan logistik, tapi transportasi sudah dihentikan sementara di sini," imbuhnya.
Sementara itu hingga Selasa (28/1/2020) pukul 10.36 WIB, otoritas setempat menyebutkan, terdapat 4.559 laporan kasus virus corona.
Sedangkan 106 orang dilaporkan meninggal dunia.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)
(Kompas.com)