Tanggapan Muhadjir Effendy dan Mahfud MD soal Virus Corona: Evakuasi WNI di Wuhan Belum Diperlukan
Ada lebih dari 90 Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini sedang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, daerah yang diduga sebagai asal virus tersebut.
Muhadjir menyebut evakuasi dilakukan jika situasi dinilai sangat berbahaya.
"Kemudian yang kedua pemerintah juga sudah menyiapkan untuk evakuasi kalau memang diperlukan. Jadi skema evakuasi ini sementara ini tidak dilakukan selama dianggap masih belum diperlukan," kata Muhadjir di Kantor PMK, Jakarta Pusat (28/1/2020), dilansir Kompas.com.

Menurut Muhadjir, evakuasi akan dilakukan jika kondisi WNI sudah sangat terancam.
Namun jika situasi masih bisa diatasi maka pemerintah hanya akan memberikan bantuan yang diperlukan WNI.
"Kalau masih bisa diatasi mereka masih bisa bertahan ya akan kita kontrol terus kita pantau termasuk semua kebutuhan akan kita cover," ucap dia.
• Virus Corona Wuhan Diduga Telah Menginfeksi 100.000 Orang di Dunia
• Imbas Virus Corona, Lion Air Batalkan Semua Penerbangan Rute China Per Februari 2020
WNI Ingin Dievakuasi
Sementara itu WNI yang berada di Kota Wuhan berharap dievakuasi.
"Harapan kami dipindahkan keluar Wuhan, sudah saya sampaikan (pada KBRI)," ucap Rio Alfi, mahasiswa asal Indonesia yang menempuh studi di Wuhan saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/1/2020).
Rio merupakan mahasiswa asal Pekanbaru, Riau.

Rio menyebut KBRI telah merespons baik dan berusaha mencarikan solusi terbaik.
"KBRI juga menanggapi dengan baik dan akan mengupayakan cara terbaik bagaimana memindahkan kami ke luar Wuhan," katanya.
Rio menyebut sudah ada koordinasi antara pihak KBRI dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiogkok Wuhan (PPITW).
"Jadi PPITW dan KBRI sudah koordinasi dengan baik, sejauh ini sudah melakukan pendataan dan akan kita kirimkan ke KBRI," ungkapnya.
Menurut Rio, KBRI menyampaikan tengah mengupayakan pemindahan WNI yang berada di Kota Wuhan.
"KBRI akan mengupayakan sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan, baik memindahkan ke kota lain atau dipulangkan ke Indonesia," ujarnya.