Jumlah WNI di China 243 Orang, Mengapa BNPB Kirimkan 10 Ribu Masker?

BNPB melakukan pengiriman 10 ribu masker ke Wuhan, China untuk didistribusikan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana.

TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho
Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. 

TRIBUNPALU.COM - BNPB melakukan pengiriman 10 ribu masker ke Wuhan, China untuk didistribusikan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan masih terjebak di sana.

Namun, jumlah WNI yang ada di China tercatat hanya 243 orang.

Lalu, apa alasan di balik pengiriman ribuan masker tersebut?

Kini, sebanyak 10.000 masker sudah diperiksa satu per satu dengan x-ray scanner saat memasuki kawasan kargo Bandara Soekarno-Hatta.

Permintaan KBRI di China

Kepala Pusat Data dan Informasi Kominkasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, ribuan masker tersebut dikirim atas permintaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China.

"Itu Kedubes (RI di) China meminta seperti itu (pengiriman masker, kita kirim saja, kirim 10.000 pieces," kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Ribuan masker tersebut diperkirakan sudah tiba di China pukul 05.00 pagi waktu setempat.

Adapun jenis masker yang dikirimkan BNPB berjenis N95 yang mampu menyaring partikel kecil hingga 2.5 particullar meter.

11 Cara Untuk Mencegah Virus Corona versi WHO, Hindari Daging Mentah Hingga Jaga Daya Tahan Tubuh

Rumah Sakit Corona Dibangun dalam Waktu Cepat, Budiman: Manajemen Bandung Bondowoso Mitos Jadi Etos

Penyebab Mewabahnya Virus Corona Diduga Bukan Hanya Pasar Seafood Huanan, Ini Penjelasan Ahli

Hanya 243 WNI di China, 100 di antaranya di Kota Wuhan

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan, ada 243 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di China.

Kira-kira 100 di antaranya merupakan WNI yang tiniggal di Wuhan, kota tempat mewabahnya virus corona.

Teuku mengatakan, KBRI di China selalu memonitor kondisi WNI yang masih berada di Wuhan dan selalu berkomunikasi dengan mereka.

"Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," kata dia.

Belum siap evakuasi WNI

Di samping pengiriman ribuan masker ke China, Teuku mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih belum siap untuk mengevakuasi WNI dari China.

Dia menyampaikan, pemerintah Indonesia masih mematangkan pilihan untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di China.

Kemenlu, lanjut dia, akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk pematangan misi evakuasi tersebut.

"Kemlu telah meminta Dubes RI di Tiongkok untuk mengkoordinasikan rencana evakuasi ini kepada otoritas setempat," kata dia.

Miley Cyrus dan Liam Hemsworth Resmi Bercerai, Keduanya Disebut Sudah Move-On!

Setelah Terdepak dari Tim Yamaha, Valentino Rossi Umumkan Rencana Masa Depannya Awal Tahun Ini

Capai Finish di Lomba Lari 21 Kilometer, Siswa SD di Poso Baru Tahu Ternyata Tak Ada Hadiah

Kondisi mental WNI mulai menurun

Para mahasiswa dan warga negara Indonesia lainnya yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China berharap segera dievakuasi oleh pemerintah.

"Mahasiswa dan teman-teman mulai drop mentalnya, pasrah dan bahkan pesimistis ada evacuation plan dari pemerintah," kata Ketua Ranting Huazhong University of Science and Technology Wuhan, Khoirul, melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2020) pagi.

Pada Selasa (28/1/2020), Khoirul mengaku mendapat informasi bahwa ada sejumlah WNI yang mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu.

WNI tersebut dikabarkan tidak memiliki riwayat penyakit bronchitis (bronkitis) sebelumnya.

Namun, Khoirul belum dapat mengonfirmasi di mana lokasi pasti WNI itu berada.

Meski demikian, Khoirul menyatakan, WNI tersebut takut untuk memeriksakan diri ke dokter setempat karena khawatir justru akan dikarantina.

Selain itu, ada kekhawatiran mereka akan ditelantarkan karena membludaknya pasien dari klinik dan rumah sakit.

"Jadi, mereka mengambil keputusan untuk diam dan berharap bisa pulang (ke Indonesia) dan diperiksa di sana. Pilihan berisiko," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah WNI di China 243, untuk Apa 10.000 Masker Dikirim ke China?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved