Virus Corona

Dokter yang Peringatkan Virus Corona Tewas, Muncul Surat Terbuka Tuntut Kebebasan Berpendapat

Kematian dokter Li Wenliang akibat terinfeksi virus corona pun membangkitkan kesadaran akan adanya terkekangnya kebebasan berpendapat di China.

bbc.com
Dr Li Wenliang dinyatakan meninggal dunia akibat infeksi virus corona pada Kamis (6/2/2020) lalu. 

Selain itu, mereka juga meminta Li Wenliang diakui sebagai martir atau pahlawan nasional.

Tangkapan layar surat terbuka yang diunggah di Twitter oleh profesor asal Prancis Sebastian Veg yang mengajar sejarah intelektual China Abad 20 konon diambil dari internet China.

Tangkapan layar itu menunjukkan tanda tangan para profesor dalam cuplikan surat terbuka yang mengutip pasal 35 dan 51 Undang-undang China.

Pasal 35 berbunyi, warga negara China "dapat menikmati kebebasan berpendapat, pers, bermusyawarah, berkumpul, berprofesi, dan berdemonstrasi."

Sementara, pasal 51 berbunyi, "pelaksanaan hak-hak warga negara China tidak boleh menyalahi kepentingan negara, masyarakat, dan kolektif, atau kebebasan dan hak hukum warga negara lain."

Tak hanya surat terbuka 10 profesor ini, ada pula sebuah surat lain yang ditandatangani 9 akademisi di China yang meminta tanggal 6 Februari ditetapkan sebagai Hari Kebebasan Berpendapat Nasional untuk menghormati mendiang Li WenLiang.

Kasus Wabah Virus Corona Sudah Melampaui SARS

Kasus virus corona pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir 2019.

Hingga kini, tercatat lebih dari 37 ribu orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di seluruh dunia.

Sementara itu, berdasarkan laporan New York Times per Minggu (9/2/2020), korban meninggal akibat infeksi virus corona telah mencapai angka 812 jiwa.

Jumlah tersebut telah melampaui kasus kematian akibat wabah SARS yang terjadi pada tahun 2002 silam.

Setidaknya saat itu, ada 774 orang dari berbagai negara yang dilaporkan meninggal dunia akibat wabah SARS.

Pria Asal China Tertular Virus Corona Setelah Bertemu Pasien yang Terinfeksi Selama 15 Detik

Ahli Asal China Sebut Pasien Virus Corona Masih Bisa Kembali Terinfeksi Setelah Dinyatakan Sembuh

Kasus virus corona telah menyebar ke lebih dari 20 negara di luar China

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, infeksi virus corona telah mencapai angka 37 ribu kasus.

Kasus virus corona sendiri paling banyak ditemukan di China, tempat di mana infeksi virus corona pertama kali ditemukan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved