Terkini Internasional

Ingin Redakan Stres seusai Bertengkar dengan Kekasih, Remaja Ukraina Tembak Mati Pelatihnya Sendiri

Seorang remaja asal Ukraina harus berurusan dengan hukum setelah menembak pelatihnya hingga tewas.

gilavalleycentral.net
ILUSTRASI bertengkar. Seorang remaja asal Ukraina harus berurusan dengan hukum setelah menembak pelatihnya hingga tewas. 

TRIBUNPALU.COM - Seorang remaja asal Ukraina harus berurusan dengan hukum setelah menembak pelatihnya hingga tewas.

Veronika Motorina, seorang remaja 18 tahun asal Ukraina diamankan pihak kepolisian setempat setelah menembak pelatihnya.

Remaja perempuan itu diketahui menembak pelatihnya di arena tembak Object 7.62, Ukraina.

Dilansir dari Daily Mail, Veronika Motorina datang ke tempat tersebut pada Jumat (7/2/2020).

Kala itu, ia bermaksud untuk menenangkan diri setelah terlibat pertengkaran dengan kekasihnya.

Pertengkaran itu terjadi lantaran Veronika Motorina menduga pacarnya telah berselingkuh.

Remaja itu sendiri disebut telah beberapa kali datang ke tempat latihan tembak tersebut.

Pada kunjungannya Jumat lalu, Veronika Motorina melakukan latihan tembak bersama instruktur bernama Igor Smolyaninov (64).

Awalnya, ia melakukan latihan dengan menembak target menggunakan pistol Glock dan senapan jenis AK-74.

Setelah itu, Veronika Motorina meminta pistol jenis Margolin kepada instrukturnya itu.

Igor Smolyaninov pun langsung memberikan sebuah pistol Margolin kepadanya.

Namun, bukannya meluncurkan tembakan ke arah target, Veronika Motorina malah mengarahkan senjata tersebut ke arah pelatihnya itu.

Dilaporkan bahwa setidaknya ada dua peluru yang ia tembakkan ke tubuh Igor Smolyaninov.

Hendak Tolong Tetangga dari Serangan Anjing, Seorang Pria Tidak Sengaja Membunuhnya dengan Panah

Tak Dapat Kado atau Ucapan, 3 Zodiak Ini Justru akan Bertengkar dengan Kekasih saat Hari Valentine

Veronika Motorina langsung meninggalkan tempat latihan tembak setelah sang instruktur jatuh ke lantai

Setelah melihat sang instruktur jatuh ke lantai, Veronika langsung melemparkan senjatanya dan berlari meninggalkan tempat tersebut.

Sementara itu, staf yang bekerja di tempat latihan tembak itu pun segera menghubungi layanan darurat untuk mencari pertolongan.

Tidak berselang lama, petugas medis tiba dan memeriksa Igor Smolyaninov.

Pelatih tembak itu pun dinyatakan telah meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan forensik yang telah dilakukan, dinyatakan bahwa Igor Smolyaninov meninggal dunia sesaat setelah mendapat tembakan di jantung dan kepalanya.

Seorang Bayi Ditemukan Mengapung di Bathub Setelah Ditinggal Ibunya untuk Me Time

Seorang Remaja Bawa Tulisan Tolong! Dia Bukan Ibuku!, Mobilnya Dihentikan Polisi

Veronika Motorina ditangkap pihak kepolisian satu jam setelah kejadian

Tidak butuh waktu lama, hanya berselang satu jam setelah peristiwa penembakan itu terjadi, pihak kepolisian setempat langsung menangkap dan menahan Veronika Motorina.

Polisi pun melayangkan tuduhan atas tindak pembunuhan kepada remaja perempuan tersebut.

Tidak hanya itu, ia juga mendapat hukuman kurungan pra-sidang selama dua bulan.

Pada persidangan (court hearing) yang digelar Sabtu (8/2/2020) lalu, Veronika Motorina sempat mengungkapkan bahwa ia tidak berniat membunuh pelatihnya.

"Aku tidak bermaksud membunuhnya," ungkapnya kepada media lokal setempat yang dikutip dari Daily Mail.

Sempat bercita-cita masuk militer Ukraina, tetapi gagal

Veronika Motorina disebut telah cukup lama berlatih menggunakan senjata api.

Remaja perempuan itu juga dikatakan sempat mendaftar sebagai tentara Ukraina.

Sayangnya, lamaran pendaftarannya ditolak.

Terkait hal itu, sang kekasih mengungkapkan bahwa Veronika Motorina menjadi emosional semenjak itu.

"Emosinya menjadi tidak stabil dan beberapa kali menyatakan ingin membunuh seseorang," ungkap kekasih Veronika Motorina.

Polisi ungkap punya cukup bukti atas tuduhan pembunuhan

Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka telah memiliki bukti yang cukup untuk menuntut remaja 18 tahun itu atas pembunuhan berencana.

Jika terbukti bersalah, Veronika Motorina dapat dijatuhi hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sementara itu, penyelidikan masih terus dilanjutkan oleh pihak berwenang.

(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved