Palu Hari Ini
Ahli Buaya Asal Australia Bergabung dengan Tim Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu
Ahli sekaligus pemerhati buaya asal Negara Australia Matthew Nicolas Wright and Chris Wilson, akhirnya bergabung dengan tim penyelamatan buaya Palu.
Jadi perhatian media internasional
6. Jadi perhatian media internasional
Kondisi buaya liar berkalung ban yang kerap menampakkan diri di aliran sungai Palu semakin memprihatinkan.
Sejak kemunculannya pada 2016 silam, ban yang melilit dilehernya belum terlepas dan tubuh buaya berspesies siam ini makin membesar.
Alhasil, ban tersebut lambat laun akan mencekik lehernya dan tentu hal ini membuat angka kepunahan buaya siam semakin besar.
Kondisi memprihatinkan buaya ini membuat mata dunia ikut menyoroti sayembara yang dibuat BKSDA Sulawesi Tengah tersebut.
Pasalnya, sayembara ini diberitakan beberapa media internasional kenamaan untuk ikut menyebarluaskan kabar ini.
Misalnya, laman telegraph.co.uk yang memberitakan hal ini dengan judul "Indonesia tawarkan hadiah uang tunai untuk melepaskan ban karet dari leher buaya".

Selain soal sayembara, The Telegraph juga menyoroti nasib buaya siam yang terancam punah itu.
The Telegraph menceritakan detail asal usul buaya tersebut terjebak dalam sebuah ban dan berbagai upaya yang dilakukan lembaga konservasi Indonesia untuk menyelamatkan buaya itu.
Media lain menyebutkan, buaya air asin sepanjang 13 kaki atau empat meter itu akan mati lemas jika tidak segera diselamatkan.
Laman standard.co.uk memberikan judul 'Pemerintah Indonesia menawarkan hadiah untuk menyelamatkan buaya dengan ban melilit di lehernya selama lebih dari tiga tahun' pada artikelnya yang dimuat Sabtu (1/2/2020).

Media ternama di Inggris, Daily Mail juga menyoroti sayembara penyelamatan ini.
Dengan menyertakan beberapa foto reptil malang tersebut, Daily Mail membuat judul 'Hadiah ditawarkan bagi siapapun yang cukup berani (atau bodoh) untuk melepaskan ban sepeda motor yang melilit di leher buaya sepanjang 13 kaki'.

Meski membuat judul sedemikian rupa, di dalam artikel tersebut menyebut tidak ingin sekadar memberi iming-iming kepada orang yang nekat.
Tetapi, orang yang berniat mengikuti sayembara itu harus mempunyai kemampuan menaklukkan buaya.
"Hasmar menekankan bahwa dia tidak ingin mendukung orang amatir untuk mengambil risiko sendiri dan hanya ingin [meminta] orang-orang dengan latar belakang penyelamatan satwa liar," tulis Daily Mail.
Listrik Diputus dan Hunian Gelap Gulita, Penyintas Triobencana Sulteng Harus Bayar Denda Rp 80 Juta |
![]() |
---|
OJK Sulteng Bertemu Wali Kota Palu: Bahas Pemulihan Ekonomi Nasional lewat Program TPAKD |
![]() |
---|
Tumpukan Sampah Rumah di Jl Rajamoili, Lurah Besusu Barat: Dari Kelurahan Lain |
![]() |
---|
Tumpukan Sampah Sisa Kerja Bakti di Kelurahan Silae Penuhi Bibir Jalan, 3 Hari Akses Warga Terganggu |
![]() |
---|
Hari Kedua US di Palu Masih Dilakukan Secara Daring, Sekolah Juga Sediakan Laboratorium Komputer |
![]() |
---|