Australia Rilis Daftar 113 Satwa Asli yang Terancam Punah akibat Kebakaran Semak 2019-2020

Terbaru, Australia telah merilis daftar satwa yang terancam punah dan membutuhkan intervensi darurat pasca-musim kebakaran semak 2019-2020.

Editor: Imam Saputro
savethekoala.com
ILUSTRASI koala. Australia telah merilis daftar satwa yang terancam punah dan membutuhkan intervensi darurat pasca-musim kebakaran semak 2019-2020. 

Departemen Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia menyebut, "Kebakaran yang terus terjadi akan menyebabkan semakin banyak spesies yang menjadi prioritas dalam intervensi darurat."

Fakta ilmiah menunjukkan, peristiwa kebakaran masif akan menjadi bagian tak terlepas dari masa depan Australia.

Dikutip TribunPalu.com dari laman Mashable, peneliti bencana di University of Wollongong, Australia, Christine Eriksen mengatakan, "[Kebakaran] ini akan menjadi peristiwa berulang pada tahun-tahun yang akan datang."

Christine melanjutkan, "Kita tak akan bisa memisahkannya dari buku sejarah."

Kebakaran masif akan menjadi peristiwa berulang di Australia karena Bumi semakin menghangat.

Temperatur di wilayah Australia bagian selatan sendiri sudah mengalami kenaikan sebesar 1,5 derajat Celsius sejak tahun 1800an.

Badan penelitian dan sains Australia, CSIRO, memperkirakan terjadinya kebakaran yang lebih parah dan semakin sering.

Departemen Dalam Negeri Australia menyimpulkan, "Didorong oleh perubahan iklim, ada potensi terjadinya sejumlah bencana alam dalam skala yang tak terbayangkan, dalam kombinasi yang belum pernah ada sebelumnya dan di lokasi yang tak terduga."

Cegah Penyebaran Virus Corona, Sejumlah Restoran di Hong Kong Buat Batas Pemisah Antarpengunjung

Kisah Pasutri Tunanetra Penjual Kerupuk di Lampung: Tiap Berantem Istri Luluh dengan Cokelat

8 Fakta Kebakaran Masif di Australia, 24 Orang Tewas, Hampir 500 Juta Satwa Kehilangan Nyawa

Pertaruhkan Nyawa, Wanita di Australia Rela Lepas Baju dan Selamatkan Koala dari Kebakaran Semak

Selama beberapa dekade, peneliti kebakaran dan iklim di Australia telah memastikan potensi terjadinya kebakaran masif.

"Kami bisa melihat bahwa sebenarnya sudah ada peringatan yang diberikan," kata James Ricketts, veteran sukarelawan pemadam kebakaran di Australia sekaligus peneliti yang ikut menulis analisis iklim di CSIRO.

James melanjutkan, "Peringatan sudah dipublikasikan dalam tulisan ilmiah yang singkat dan mudah dipahami."

"Pesannya pun selalu sama," tambah James. "Semakin meningkatnya suhu berarti semakin meningkat pula risiko terjadinya kebakaran."

Namun, tentunya tidak ada peristiwa kebakaran yang hanya disebabkan oleh iklim atau temperatur yang menghangat.

Dalam kasus Australia, selain suhu yang menghangat, ada fenomena alam yang juga berkontribusi pada terjadinya kebakaran.

Yakni, Indian Ocean Dipole.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved