218 Orang di Kapal Pesiar di Jepang Terinfeksi Virus Corona, 78 WNI Dilaporkan Sehat

Ada sekitar 3.700 orang dalam kapal tersebut, di antaranya adalah 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal.

Tangkapan Layar YouTube KyodoNews
Pemerintah Jepang mengkarantina 3.500 penumpang dan awak kapal pesiar The Diamond Princess untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Sebanyak 248 orang, termasuk 218 di kapal pesiar, satu petugas karantina, 12 di pesawat sewaan, dan 17 turis lainnya, dikonfirmasi di dalam negeri.

 Seorang pengemudi taksi di Tokyo dipastikan terinfeksi virus corona baru, dan Profesor Atsuro Hamada dari Universitas Kedokteran Tokyo, yang akrab dengan penyakit menular, mengatakan, "Di ruang tertutup seperti taksi, orang  biasa berada di ruang tertutup maka memiliki dengan risiko terinfeksi. "

Menurut sopir taksi tersebut, sulit untuk mengikuti rute infeksi yang jelas untuk pertama kalinya di Jepang karena mungkin telah terinfeksi dari orang China selain yang dari Wuhan.

 Dengan ditemukan hal ini ada kemungkinan bahwa jumlah pasien akan meningkat secara terus-menerus di masa mendatang.

"Oleh karena itu kita akan bersiap-siap lebih ketat lagi menerima turis terutama yang berasal dari China," ungkap sumber Tribunnews.com malam ini (13/2/2020).

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Lucinta Luna Akui Pakai Narkoba untuk Obat Penenang Depresi, Nikita Mirzani Maklum dan Sebut Wajar

Seorang petugas karantina terinfeksi virus corona

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengungkapkan seorang petugas karantina Jepang usia 50 tahun telah terinfeksi virus corona.

Kini sedang diselidiki kemungkinan besar petugas tersebut terinfeksi sejak tanggal 3 Februari lalu saat pemeriksaan penumpang kapal Diamond Princess.

Setelah pemeriksaan tersebut, kemungkinan virus masuk melalui bagian masker atau bagian sarung tangan ke tubuh petugas tersebut.

Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Teluk Yokohama, Jepang.
Kapal Diamond Princess yang berlabuh di Teluk Yokohama, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Bagian sarung tangan karena tidak benar saat membuka dan membuang sarung tangan tersebut. Ada caranya untuk membuka masker dan atau sarung tangan," kata Menteri Katsunobu Kato.

Tanggal 5, 6, dan 7 Februari 2020 petugas berada di dalam kantornya dekat dengan Pelabuhan Yokohama tempat kapal Diamond Princess bersandar.

Tanggal 8 Februari petugas itu beristirahat dan Minggu 9 Februari mulai terasa panas demam tinggi yang langsung memeriksakan keesokan harinya ke dokter ahlinya.

Tanggal 11 Februari 2020 terungkap positif petugas tersebut telah terinfeksi virus corona sehingga diungkapkan Kementerian Kesehatan pada 12 Februari kemarin.

Viral Pria Keturunan China di Italia Lakukan Aksi Lawan Rasisme: Saya bukan virus, saya manusia

5 Fakta Bullying terhadap Gadis Disabilitas di Purworejo, Ganjar Pranowo: Perlu Dikirim Psikolog

Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal.
Kegiatan bantuan kelompok medis di luar kapal Diamond Princess berusaha memasukkan obat-obatan dan berbagai hal ke dalam kapal. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Baik kru maupun petugas telah terinfeksi, telah ada yang positif terinfeksi virus corona membuat beberapa penumpang jadi semakin prihatin dan ingin segera dikeluarkan dari kapal dan pulang ke negara masing-masing.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved