Kisah Tragis Dokter di China, Mati Kelelahan Karena 18 Hari Bekerja Tanpa Henti Tangani Virus Corona
Update virus corona - Kisah tragis dokter yang menangani virus corona mati kelelahan karena 18 hari bekerja tanpa henti, dianggap 'Pahlawan'.
"Mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk tetap sehat untuk merawat lebih banyak orang. "
Dalam komentar lain ada yang menuliskan:
"Panutan? Apakah kamu bercanda? Dia mati sia-sia! Dia bisa saja hidup untuk menyelamatkan lebih banyak orang. ”
Bahkan netizen di sosial media China, Weibo, menolak untuk tetap diam tentang kematian Xu, mereka menuliskan:
"Mereka adalah manusia, bukan mesin. Mereka lelah,” suara salah satu warganet.
Kerja keras dan pengorbanan Xu Hui tidak akan pernah dilupakan oleh orang-orang yang dicintainya dan rekan-rekannya.
Meskipun demikian, budaya kerja keras sampai mati perlu berhenti dimuliakan.
Kita semua harus melakukan bagian kita dalam mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.
Memang benar jika dokter yang meninggal karena dedikasinya merawat pasien virus corona tersebut patut dicontoh.
Namun kurang benar jika orang lain harus mengikuti jejaknya untuk tewas setelah bekerja 18 hari tanpa henti.

Update jumlah korban virus corona
Korban positif terinfeksi virus corona Wuhan hingga Jumat pagi (14/2/2020), dilansir dari Kompas.com, pukul 9.00 WIB tercatat 65.247 orang.
Sementara itu, angka kematian bertambah 123 orang dalam 24 jam terakhir menjadi 1.491 korban.
Diketahui, 122 kematian baru berasal dari China dan satu kematian lain dari Jepang.
Korban meninggal asal Jepang ini adalah seorang wanita berusia 80 tahunan.