Virus Corona
Kabur dari Karantina Virus Corona, Wanita Asal Rusia Digugat oleh Pihak Otoritas Kesehatan
Seorang perempuan asal Rusia digugat oleh pihak otoritas kesehatan setempat setelah dianggap membahayakan publik terkait wabah virus corona.
Petugas medis pun membawanya ke rumah sakit untuk menjalani tes virus corona dan menjanjikan akan memulangkannya dalam waktu 24 jam.
Hari berikutnya, Alla Ilyina dinyatakan negatif dari infeksi virus corona.
Meski begitu ia harus tetap menjalani karantina selama dua minggu.
"Gila. Semua tes menunjukkan aku dalam kondisi sehat, jadi mengapa aku harus dikarantina?" ujarnya.
Merasa frustasi, ia pun memilih kabur dengan cara merusak kunci elektrik di pintu kamar isolasinya.
• Seorang Pejabat di Korea Utara Ditembak Mati karena Langgar Masa Karantina Virus Corona
• Mesir Umumkan Kasus Pertama Virus Corona di Benua Afrika
• Dua Perempuan di Rusia Kabur dari Karantina Virus Corona, Rusak Kunci Pintu hingga Lompat Jendela
Pasien karantina virus corona di Rusia melarikan diri dengan melompat dari jendela
Ilyina bukanlah satu-satunya pasien karantina virus corona yang melarikan diri dari rumah sakit di Rusia.
Adalah seorang perempuan dengan akun Instagram bernama GuzelNeder, mengungkapkan dirinya telah melarikan diri dari rumah sakit tempat di mana ia dikarantina.
Ia menceritakan bahwa mulanya sang putra mengalami batuk disertai demam 37.3 derajat Celcius (99.2 F).
Sang putra mengalami gejala seperti itu sekira empat hari setelah mereka kembali dari China.
Ia pun menghubungi layanan darurat yang kemudian mendiagnosis anaknya memiliki masalah infeksi pernafasan.
Oleh petugas medis, dirinya dan sang putra diminta ke rumah sakit untuk menjalani tes virus corona.
Ia menuliskan bahwa pihak rumah sakit menjanjikan hasil tes akan keluar dalam tiga hari, namun kemudian diperpanjang menjadi lima hari.
Sementara, sang putra mendapat perawatan dengan diberi obat dan inhalator.
Saat ia mencoba untuk meminta hasil tesnya, pihak rumah sakit malah menghalanginya.