Virus Corona
Kisah Kem Senou Pavel Daryl, Orang Afrika Pertama yang Terpapar Virus Corona dan Kini Telah Pulih
Kem Senou Pavel Daryl adalah orang Afrika pertama yang dinyatakan terinfeksi virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Kem Senou Pavel Daryl adalah orang Afrika pertama yang dinyatakan terinfeksi virus corona.
Senoua sendiri merupakan seorang pelajar asal Kamerun yang saat ini tinggal di Jingzhou, China.
Ketika mengetahui dirinya terpapar oleh virus mematikan itu, Senoua mengaku tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan China, sekalipun jika hal itu mungkin untuk ia lakukan.
Senoua mengaku tidak mau membawa wabah penyakit itu ke negaranya.
"Apapun yang terjadi saya tidak mau membawa penyakit ke Afrika," ungkapnya sebagaimana yang diwartakan BBC.
• Fang Bin dan Chen Qiushi, Jurnalis Dikabarkan Hilang Setelah Ungkap Kondisi Wuhan saat Wabah Corona
• Kabur dari Karantina Virus Corona, Wanita Asal Rusia Digugat oleh Pihak Otoritas Kesehatan
• Hadapi Wabah Virus Corona, China Buat Aplikasi Close Contact Detector
Senoua sendiri tengah menjalani masa karantina selama 14 hari atas virus corona.
Sebelumnya ia sempat mengalami demam, batuk kering, serta menunjukkan gejala menyerupai flu.
Kondisinya tersebut membuatnya teringat akan kenangan masa kecilnya di Kamerun.
Saat itu ia pernah menderita penyakit malaria.
Ia pun menjadi khawatir akan kondisi yang lebih buruk dari itu.
"Ketika saya pergi ke rumah sakit untuk pertama kalinya, saya memikirkan soal kematian, dan berpikir bahwa (kematian) itu akan datang," ujarnya.
Setidaknya, 13 hari lamanya ia menjalani masa karantina di sebuah rumah sakit di China.
Ia dirawat dengan antibiotik serta obat-obatan yang biasanya digunakan untuk merawat pasien HIV.
Setelah menjalani perawatan selama dua minggu, kondisinya mulai membaik.
Dikatakan bahwa hasil CT scan yang dilakukan Senoua tidak menunjukkan adanya jejak penyakit akibat virus corona.
Oleh karenanya, ia disebut sebagai orang Afrika pertama yang terinfeksi dan berhasil sembuh dari virus corona.

Di sisi lain, Senoua sempat bercerita bahwa ia tidak memiliki keiginan untuk pulang ke negaranya.
Pasalnya, menurutnya tidak ada kepentingan yang mengharuskannya pulang ke Afrika.
Ditambah lagi biaya pengobatan Senoua pun disebut telah ditanggung oleh pihak pemerintah China.
"Aku tidak ingin pulang sebelum menyelesaikan pendidikanku. Aku rasa tidak ada keperluan untuk pulang karena seluruh biaya rumah sakit telah ditanggung oleh pemerintah China," ungkapnya.
Mesir laporkan kasus virus corona pertama di negaranya
Sementara itu, pada Jumat (14/2/2020) lalu, Mesir mengumumkan kasus virus corona pertama di negaranya.
Dilansir dari Aljazeera.com, juru bicara Kementerian Kesehatan Khaled Mugahed mengatakan bahwa orang yang terkena dampak adalah warga negara asing (WNA).
Namun ia mengatakan bahwa orang tersebut tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu yang dapat menunjukkan bahwa dirinya tengah terjangkit virus corona.
Saat ini korban virus corona di Mesir tersebut telah ditempatkan di ruang isolasi.
• Mesir Umumkan Kasus Pertama Virus Corona di Benua Afrika
• Dokter Li Wenliang Orang Pertama yang Memperingatkan Bahaya Virus Corona Meninggal Dunia
• Korban Meninggal Virus Corona per Pagi Hari Ini Capai 1.765 Orang

Mesir juga telah mengambil segala langkah diperlukan sesuai prosedur dari WHO untuk mencegah dan menangani penyebaran virus Covid-19 di negara itu.
Namun Mesir tidak menyebutkan dari negara mana warga negara asing itu berasal.
Perkembangan itu menjadikan Mesir sebagai negara pertama di benua Afrika yang melaporkan kasus yang dikonfirmasi, dan yang kedua di kawasan Timur Tengah, setelah Uni Emirat Arab akhir bulan lalu mendiagnosis kasus pertamanya.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany/Lita Andari Susanti)