Ashraf Sinclair Meninggal

Ashraf Sinclair Meninggal Dunia: Kesaksian Instruktur Gym, Penjelasan Dokter soal Serangan Jantung

Aktor asal Malaysia sekaligus suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, meninggal dunia, Selasa (18/2/2020) pagi setelah mengalami serangan jantung.

Editor: Imam Saputro
Instagram/ashrafsinclair
Mendiang Ashraf Sinclair. 

TRIBUNPALU.COM - Dunia selebritas Tanah Air kembali berduka.

Aktor berkebangsaan Malaysia sekaligus suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) pagi setelah mengalami serangan jantung.

Ia meninggal dunia pada usia 40 tahun.

Jenazah almarhum dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Dilansir tayangan Intens Investigasi, Ashraf Sinclair dikenal publik sebagai aktor yang rajin menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.

Lelaki yang menikahi Bunga Citra Lestari pada 8 November 2008 tersebut rutin berolahraga.

Di akun Instagram, terlihat beberapa kali Ashraf mengunggah kegiatan olahraganya.

Seperti golf dan gym.

Sempat Dirawat di Rumah Sakit, Dua Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Meninggal Dunia

Wishnutama Akui Kabinet Kompak, Jawaban Erick Thohir Buat Najwa Shihab Terbahak: Kecuali yang Left

Daniel Mananta Sebut Melepas Bisnis Besar adalah Pengorbanan Ashraf Sinclair untuk BCL dan Noah

Sehari sebelum meninggal dunia, Ashraf sempat datang ke tempat fitness meskipun ia baru kembali dari New York, Amerika Serikat.

Instruktur sekaligus pelatih gym mendiang Ashraf Sinclair, Oka, mengatakan bahwa kegiatan fitness atau nge-gym sudah rutin dilakukan oleh Ashraf Sinclair sejak lama.

"Udah lama melakukan kegiatan ini, dan dia sangat mencintai kegiatan ini," kata Oka.

"Beliau tahu betul dengan kondisi badannya, kapan harus stop, kapan ke movement ini, harus seperti apa, beliau mengerti," lanjutnya.

Instruktur gym mendiang Ashraf Sinclair, Oka.
Instruktur gym mendiang Ashraf Sinclair, Oka. (Tangkapan layar YouTube Intens Investigasi)

Oka juga menjelaskan, sekitar hari sebelum meninggal dunia, Ashraf Sinclair datang ke tempat latihan dengan energi positif yang tinggi, seperti biasa.

Saat pulang, menurutnya kondisi Ashraf juga baik-baik saja.

"Semalam sebelum kepergian almarhum, itu juga masih latihan. Latihan itu termasuk yang rutin. Pada hari itu, almarhum datang, dia bahagia. Menyapa semuanya. Energi positif sebenarnya sangat tinggi. Ikut latihan, seperti biasa. Pulang juga kondisinya masih oke. Masih bercanda dengan yang lain."

"Saya juga kaget. Sebagai sosok yang tahu almarhum sehatnya seperti apa. Saya juga kaget," kata Oka, saat mengungkapkan keterkejutannya atas kepergian Ashraf Sinclair yang terasa begitu mendadak.

"Kalau yang di Atas sudah begini, ya tidak bisa ngapa-ngapain," pungkasnya.

Melihat kebiasaan Ashraf Sinclair yang menjalani pola hidup sehat dan rutin berolahraga, muncul pertanyaan apakah kelelahan bisa menjadi faktor pemicu serangan jantung.

Dalam tayangan Intens Investigasi yang rilis pada Kamis (20/2/2020), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Vito Anggarino Damay, SP.JP pun memberikan penjelasan mengenai serangan jantung di usia muda.

Menurut Dr. Vito, serangan jantung di usia muda kemungkinan karena belum terdeteksi.

Ia menegaskan, meskipun tidak ada riwayat penyakit maupun keluhan atau gejala, itu belum berarti tidak memiliki penyakit jantung.

Sebelum Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Noah Pernah Minta Adik, Apa Jawaban BCL dan Mendiang Suami?

Aming Kisahkan Firasat BCL sebelum Ashraf Sinclair Meninggal Dunia: Gitu Mulu Diulang-ulang

Dr. Vito Anggarino Damay, SP.JP.
Dr. Vito Anggarino Damay, SP.JP. (Tangkapan layar YouTube Intens Investigasi)

"Terlepas dari kasus almarhum, orang yang meninggal karena serangan jantung di usia muda itu memang biasanya punya penyakit jantung yang mungkin belum terdeteksi sebelumnya."

"Tidak ada riwayat atau tidak ada keluhan, bukan berarti tidak punya penyakit jantung."

Dr. Vito Anggarion Damay, SP.JP juga menjelaskan bagaimana serangan jantung bisa disebut silent killer atau pembunuh dalam senyap.

Sebab, serangan jantung kerapkali tidak diawali dengan keluhan apa-apa.

"Itu yang sering menjadi silent killer, jadi nggak ketahuan karena tidak ada keluhan apa-apa. Dan orang yang terkena itu juga tidak mengeluhkan gejala apa-apa dan terlihat seperti orang pada umumnya," jelas Dr. Vito.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah ini juga menjelaskan, mengapa serangan jantung umumnya terjadi di pagi hari.

Itu karena berkaitan dengan ritme atau irama sirkadian tubuh.

"Memang serangan jantung umumnya terjadi di pagi hari, karena ketika menjelang bangun [tidur] tubuh kita punya irama sirkadian."

"Sirkadian ini adalah irama yang mengatur ritme tubuh kita. Jadi, kapan kita mengantuk, kapan kita bangun, kapan kita harus makan, kapan kita harus olahraga. Nah itu ada ritme atau iramanya."

"Ketika kita hidup teratur, irama ini berjalan dengan teratur juga. Jadi, kapan kita harus tidur, dia ngantuk. Kapan kita harus bangun, ngebangun sendiri."

Kemudian, Dr. Vito menjelaskan soal olahraga terlalu berat sebagai pemicu serangan jantung.

Menurutnya, over-training atau olahraga terlalu berat adalah hal relatif.

Jika seseorang tahu dan mengenali betul kondisi tubuhnya, olahraga tetap aman-aman saja.

"Apa yang disebut dengan over-training atau olahraga terlalu berat itu relatif sekali menurut saya. Tapi kalau dia tahu kondisi jantungnya baik-baik saja ya itu tidak masalah.Jadi intinya adalah bagaimana mengenali diri sendiri."

Kehilangan Sang Kakak, Adik Ashraf Sinclair Curahkan Kepedihan: Bukti Bahwa Kamu Sangat Dicintai

Kronologi Bupati Lebak Iti Oktavia Nekat Panjat Truk dan Marahi Supir yang Viral di Media Sosial

Ia pun menekankan pentingnya melakukan medical check-up sebelum berolahraga.

"Medical check up menurut saya adalah salah satu hal yang wajib dilakukan apabila seseorang mau olahraga."

Dr. Vito menuturkan, "Orang yang sudah umur 20 tahun ke atas semestinya sudah pernah melakukan medical check-up, menurut American Heart Association."

"Pernah melakukan pemeriksaan fisik ke dokter, tensi, ukur lingkar pinggang, pernah ukur EKG (irama elektrik jantung)," lanjut Dr. Vito.

"Jadi intinya bagaimana kita mencegah faktor risikonya, karena orang serangan jantung tiba-tiba, tetapi sebenarnya prosesnya sudah dimulai sejak lama," pungkasnya.

Simak video selengkapnya berikut ini:

(TribunPalu.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved