Kisah Suraji, Kehilangan Putri Semata Wayangnya yang Jadi Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai
"Saya sudah tua, untuk punya anak satu saja, sama istri, itu lama sekali. Keluarga bilang, Yasinta itu anak mahal,” kata Suraji.
Fasih membaca ayat-ayat suci Alquran adalah satu hal yang sangat dikenang Subardi dari Yasinta.
Kehilangan ini adalah pukulan berat bagi keluarga.
Satu-satunya buah hati pasangan Suraji dan Hesti kini menghadap sang khalik dalam usia masih belia.
Renjana orang tua-anak kini terpisahkan ruang dan waktu.
Selama 38 jam keluarga menunggu kepastian bagaimana keadaan Yasinta. Hingga akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan dengan kondisi tak bernyawa.
"Kami (warga) berusaha menghibur orangtuanya, membesarkan hatinya selama proses pencarian kemarin," ucap Ketua RW 27 Dadapan, Imam Muharor.
• 1 Rajab 1441 H Jatuh pada 25 Februari 2020 Besok, Ini 4 Amalan Mulia yang Dilakukan di Bulan Rajab
• Wilayah Indonesia Ini Disebut Telah Terpapar Virus Corona, Menkes Australia: Kita Perlu Memonitor
• Prabowo Subianto Jadi Capres Favorit, Partai Gerindra: Bersyukur, tetapi Pilpres 2024 Masih Jauh
Operasi Gabungan SAR Resmi Ditutup
Seluruh korban tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman telah ditemukan.
Dua korban terakhir atas nama Yasinta Bunga dan Zahra Imelda telah ditemukan pada Minggu (23/2/2020) pagi.
Informasi yang dihimpun Tribunjogja.com menyebutkan, tim gabungan melakukan pencarian mulai pukul 05.00 WIB.
Korban pertama ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB, sedangkan korban kedua ditemukan pukul 07.15 WIB.
"Posisi kedua jenazah sama waktu ditemukan, kemungkinan awalnya ndelik (sembunyi) di balik fondasi DAM," ucap personel SAR MTA Yogyakarta, Gandung Kusmardana saat ditemui di posko utama di Lembah Sempor.
Keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk identifikasi.
Dengan demikian seluruh korban insiden ini telah ditemukan.
Operasi SAR Gabungan yang melibatkan tim SAR, BPBD dan relawan pun dinyatakan resmi ditutup pada hari ini, Minggu (23/2/2020).