Komisioner KPAI Sebut Renang Bisa Sebabkan Kehamilan, Ini Kata Hotman Paris hingga Pihak Istana

Tanggapan mengenai pernyataan Sitti Hikmawatty yang menyebut berenang bersama laki-laki di kolam renang dapat membuat seorang perempuan hamil.

Youtube Tribunnews.com
Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty. 

"Pernyataan beliau soal perempuan bisa hamil karena berenang bersama para pria memperlihatkan inkompetensi. Karena itu, permohonan maaf tak cukup. Beliau sebaiknya mundur," kata Juru Bicara PSI, Dara Nasution, dalam keterangannya, Senin (24/2/2020).

Dara melanjutkan, kerja perlindungan anak harus berada tangan para sosok berintegritas dan berwawasan.

Tidak bisa diserahkan pada sosok inkompeten seperti Sitti.

Inkompetensi terlihat jelas dari ketidakmampuannya mencerna dan memilah informasi.

Padahal, kata Dara, informasi semacam proses kehamilan itu terbilang elementer.

"Kita sedang mempertaruhkan masa depan anak-anak jika menyerahkan mereka dalam naungan sosok seperti Bu Sitty. Membiarkan Bu Sitti tetap di KPAI adalah langkah keliru, " lanjut Dara.

Ke depan, Dara meminta para pejabat publik untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, tidak asal dan harus didukung data yang akurat.

Alat Kesehatan di RSCM Terendam Banjir, Menkes Terawan Agus Putranto: Mudah-mudahan Dapat Beroperasi

Oknum Kepsek di Bali Jadi Tersangka Pencabulan terhadap Muridnya, Tak Ingat Berapa Kali Melakukan

3. Pihak Istana.

Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengingatkan pejabat publik untuk berhati-hati saat mengeluarkan pernyataan di publik.

"Kita tentu mendorong agar seluruh pimpinan lembaga negara untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, meskipun mengatasnamakan pribadi," kata Angkie kepada wartawan, Senin (24/2/2020).

Hal ini disampaikan Angkie sebagai buntut pernyataan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty, diwartakan Kompas.com.

Pernyataan Sitti yang menyebut perempuan bisa hamil saat berenang satu kolam dengan laki-laki sempat membuat geger publik.

"Tentu akan lebih bijak ketika setiap opini yang disampaikan disesuaikan dengan data serta naskah akademik yang baik," kata Angkie.

"Karena apa pun yang disampaikan, otomatis akan menjadi perhatian publik. Kita harus bisa mengukur dampak baik serta akibat buruk dari setiap pernyataan yang dilontarkan ke masyarakat," sambung Jubir Presiden bidang Sosial ini.

Angkie menegaskan bahwa pernyataan Sitii itu merupakan opini pribadi dan tidak berhubungan dengan kelembagaan KPAI.

Hal ini juga sebelumnya sudah ditegaskan oleh Sitti.

"Dan yang bersangkutan juga sudah meminta maaf atas opininya serta mengakui kesalahan dalam kalimat yang disampaikan," ucap Angkie.

(TribunPalu.com/Rizki A., Kompas.com/Ihsanuddin, Tribunnews.com)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved