Virus Corona

Gelar Ratas, Joko Widodo Sampaikan 4 Langkah untuk Dongkrak Perekonomian yang Terdampak Virus Corona

Selasa (25/2/2020) hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Komplek Istana Negara, Jakarta.

Biro Pers Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas ke II bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga kabinet Indonesia Bersatu di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, (12/2/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Selasa (25/2/2020) hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Komplek Istana Negara, Jakarta.

Ratas tersebut digelar untuk membahas tindak lanjut dampak virus corona COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Rapat terbatas kali ini dihadiri oleh Wakil Presiden Maruf Amin, beserta sejumlah menteri.

Yakni, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Lalu, ada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkumham Yasonna Laoly, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pariwisata Wisnoeutama.

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas ke II bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga kabinet Indonesia Bersatu di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, (12/2/2020).
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas ke II bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga kabinet Indonesia Bersatu di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, (12/2/2020). (Biro Pers Setpres/Lukas)

Dalam rapat terbatas ini, Joko Widodo memutuskan untuk mengambil langkah cepat dalam menggenjot perekonomian dalam negeri yang ikut terimbas oleh wabah virus corona.

Empat langkah untuk menggenjot perekonomian Indonesia yang terdampak virus corona disebut Joko Widodo menjadi prioritas pemerintah RI saat ini.

Sebagaimana ditayangkan di kanal YouTube KOMPAS TV Selasa (25/2/2020), Joko Widodo menyampaikan empat langkah itu di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Persiapan seluruh instrumen untuk memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi menjadi langkah pertama yang disebutkan oleh presiden RI ke-7 tersebut.

Hal ini berlaku di instrumen fiskal dan moneter.

"Yang pertama saya minta kepada seluruh instrumen disiapkan dan dipergunakan dalam rangka memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi kita, baik instrumen moneter maupun instrumen fiskal," kata Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga memberi apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah menurunkan suku bunga dan melakukan relaksasi moneter.

"Dari sisi moneter, saya menyambut positif putusan dari Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga dan juga melakukan relaksasi moneter untuk mendukung pergerakan ekonomi nasional," sambungnya.

Artidjo Alkostar Kisahkan Dirinya Pernah Dilobi Pengusaha Surabaya: Saya Terhina dengan Saudara!

Untuk langkah kedua, terutama terkait dengan pariwisata yang terdampak oleh wabah virus corona.

Sebagaimana diketahui, wabah virus corona membuat kunjungan wisatawan dari Republik Rakyat Tiongkok (RTT) di sejumlah destinasi wisata di Indonesia menurun drastis.

Sehingga, Joko Widodo meminta peningkatan sektor wisata di daerah-daerah destinasi tersebut,

"Yang kedua, hari ini kita akan memutuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dalam mendorong ekonomi kita, baik dari sisi konsumsi, investasi, dan meningkatkan kembali sektor pariwisata, terutama di Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau, di mana daerah-daerah destinasi wisata inilah yang banyak dikunjungi turis dari RRT," terang Joko Widodo.

"Dan kita tahu, kita sedang menghadapi tekanan akibat penurunan kunjungan wisatawan dari RRT," lanjutnya.

Untuk memulihkan sektor wisata, Joko Widodo juga meminta kegiatan konferensi dalam negeri (NICE) ditingkatkan di daerah wisata yang terdampak oleh virus corona tersebut.

Selain itu, Jokowi meminta untuk mencari peluang promosi destinasi wisata Indonesia bagi wisatawan yang batal mengunjungi negara-negara terdampak virus corona.

"Saya juga meminta untuk memaksimalkan kegiatan konferensi dalam negeri (MICE) di daerah2 tersebut, serta ditingkatkan promosi yang menyasar ceruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif destinasi wisata karena batal mengunjungi RRT, Korea, Jepang," katanya.

"Dan saya meminta agar insentif dan upaya mendorong ekonomi ini dilakukan secara bersamaan dan saling dukung-mendukung," lanjut Joko Widodo.

77 Siswa Dipaksa Makan Kotoran Manusia di NTT, KPAI: Itu Keterlaluan dan Melanggar Hak Anak

Dicecar soal Omnibus Law RUU Cipta Kerja Salah Ketik, Yasonna Laoly: Saya Kira Warning dan Kesalahan

Joko Widodo pun melanjutkan menyampaikan langkah ketiga untuk mendongkrak perekonomian Indonesia yang terdampak virus corona.

Yakni, dengan mempercepat belanja bagi kementerian dan lembaga, serta merealisasikan belanja APBD daerah.

"Yang ketiga, perlu saya ingatkan lagi agar kita semuanya, kementerian dan lembaga, mempercepat belanja," kata Joko Widodo.

"Untuk menteri dalam negeri, agar diingatkan kepada gubernur, walikota, bupati, agar segera merealisasikan belanja APBD-nya di daerah masing-masing," lanjutnya.

Joko Widodo juga meminta percepatan pencairan dana desa dan pelaksanaan program perlindungan dan bantuan sosial demi mendongkrak perekonomian dalam negeri.

"Juga pastikan mengenai percepatan pencairan dana desa, saya tahu beberapa sudah sampai di desa, tetapi segera dorong mereka agar belanja sesuai dengan rencana yang mereka miliki," kata Jokowi.

"Kemudian saya juga minta program perlindungan sosial, bantuan sosial, segera dieksekusi, baik itu PKH dan bansos-bansos lainnya."

"Juga program-program cash for work dan padat karya yang berdampak langsung pada masyarakat dilakukan kembali," katanya.

"Saya kira itu di Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kemenhub, Kementerian Pertanian dalam membangun irigasi misalnya, KKP saya minta dipercepat realisasinya."

Langkah keempat sebagaimana disebut Joko Widodo adalah untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan untuk menekan impor.

"Yang keempat, saya minta langkah-langkah untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan kita, neraca perdagangan, betul-betul dijalankan secara efektif dan di lapangan di kontrol, sehingga kita bisa menekan impor," pungkas Joko Widodo.

Simak video selengkapnya berikut:

(TribunPalu.com, Kompas TV)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved