Detik-detik Ruko di Jember Ambles ke Sungai, Jalan Retak Sejak Januari 2019
BNPB melaporkan kerusakan berupa retakan dan penurunan tanah sepanjang kurang lebih 94 meter dan lebar sekitar 10 meter.
TRIBUNPALU.COM - Sembilan bangunan ruko di atas sepadan sungai Jembatan Jompo di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember, ambles pada Senin (2/3/3030) sekitar pukul 04.00 WIB.
Bangun ruko tersebut adalah aset milik Pemerintah Daerah Jember.
BNPB melaporkan kerusakan berupa retakan dan penurunan tanah sepanjang kurang lebih 94 meter dan lebar sekitar 10 meter.
Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Dilansir dari Tribun Jatim, Ketua RW 09 Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates Yayuk Dwi menceritakan tanda-tanda ambruknya bangunan ruko ditandai suara benda yang berjatuhan.
"Jadi awalnya kayak suara batu-batu kecil jatuh, kratak-kratak. Kemudian suara 'byor'. Ternyata ambrol semua," kata Yayuk.
"Karena saya melihat sini pas adzan Subuh, dan itu sudah ambrol begini," kata Yayuk.
Dari laporan BNPB, material ambruknya ruko tersebut menutupi aliran sungai.
"Peristiwa itu juga mengakibatkan jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terputus, jaringan PLN dan Telkom terputus, dan arus lalu lintas mengalami kemacetan di sekitar lokasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Senin (2/3/2020).
Ia menyebutkan amblasnya ruko diduga karena pondasi terkikis aliran Sungai Kalijompo yang meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Jember pada Minggu (1/3/2020).
Retak sejak Januari 2019 lalu
Jalan yang dibangun di atas sepadan sungai itu diketahui retak sejak Januari 2019. Setahun berlalu, retakan tersebut tak kunjung diperbaiki. Jalan tersebut hanya diberi tanda agar tidak dilewati kendaraan.
Teguh Abadi salah satu pengelola toko menceritakan jika sebagian besar toko yang ada di sepadan sungai sudah dikosong sejak jalan tersebut retak.
"Toko semuanya ambruk ke sungai,” papar dia.
Sementara itu Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya Parahita mengatakan untuk mengurangi beban jembatan, kendaran roda empat dilarang melintas di wilayah tersebut.
"Sementara untuk mobil roda empat harus belok ke arah Gajah Mada dan mencari jalur alternatif lain,” kata Arismaya.
Ia menjelaskan Pemkab Jember telah menyiapkan sejumlah bantuan untuk menangani bangunan yang ambes tersebut.
“Kami juga siapkan sarana untuk persiapan pengurukan di semua material yang mengadang sungai,” papar Arismaya.
(Kompas.com)