Virus Corona

5 Mitos Salah tentang Virus Corona COVID-19 yang Harus Diluruskan, Termasuk Penggunaan Antibiotik

Di tengah merebaknya wabah virus corona jenis baru, beredar pula informasi salah mengenai asal virus dan bagaimana cara mengobatinya.

Editor: Imam Saputro
Twitter/@WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan nama resmi untuk virus corona baru (2019-nCoV), COVID-19. 

TRIBUNPALU.COM - Penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Kini, virus corona jenis baru telah menyebar hingga ke semua benua di dunia, kecuali Antartika.

Saat ini belum ada obat atau vaksin untuk virus ini.

Di tengah merebaknya wabah virus corona jenis baru, beredar pula informasi salah mengenai asal virus dan bagaimana cara mengobatinya.

Namun, tidak semua informasi tersebut bisa dipercaya, beberapa bahkan terbukti salah.

Berikut TribunPalu.com merangkum lima mitos salah tentang virus corona yang harus dipatahkan dari laman Business Insider.

1. Mengonsumsi antibiotik tidak akan membantu, sebab ini adalah virus, bukan bakteri.

Perawatan untuk virus corona jenis baru sebenarnya sangat mirip dengan flu.

Pasien disarankan untuk istirahat total dan meminum banyak cairan.

Dalam kasus yang parah, pasien yang kesulitan bernafas kemungkinan membutuhkan bantuan oksigen.

Sejauh ini, orang lanjut usia lebih rentan terkena virus corona jenis baru ketimbang anak muda berusia di bawah 15 tahun.

Sebagian besar kasus virus corona yang fatal terjadi di kalangan lansia dan pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Hingga saat ini, masih belum ada vaksin untuk menangkal virus corona jenis baru.

Fakta Pengepungan 3 Anggota KPK oleh Warga di Jember, Dikira Penculik hingga Penjelasan Polisi

Rincian Gaji Pokok PNS Baru: Golongan 1 hingga 4 yang Capai Rp 3,5 Jutaan, Belum Termasuk Tunjangan

Virus Corona
Virus Corona (Shutterstock)

2. Virus corona jenis baru sangat mudah mati di luar tubuh manusia, artinya tidak menular dari barang atau benda mati.

Beberapa orang merasa khawatir terkena virus corona jenis baru dari barang-barang impor dari negara lain.

Namun, sejumlah pakar kesehatan publik menyebut, virus tersebut hanya bisa hidup selama beberapa jam di permukaan benda mati.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved