Virus Corona

Kapal Pesiar The Grand Princess 'Bermutasi' jadi 'Kamp Kematian', 21 Penumpang Positif Corona

The Grand Princess yang berlayar di perairan San Fransisco, Amerika menjadi 'kamp kematian' setelah 21 orang penumpang positif terinfeksi virus corona

AP/Michele Smith via Kompas.com
The Grand Princess - The Grand Princess yang berlayar di perairan San Fransisco, Amerika menjadi 'kamp kematian' setelah 21 orang penumpang positif terinfeksi virus corona 

TRIBUNPALU.COM - Kapal pesiar mewah asal Jepang, Diamond Princess berubah menjadi 'kamp kematian' saat Covid-19 atau virus corona merebak di kapal mewah tersebut.

Tercatat dalam worldometers.info, Diamond Princess telah melaporkan 696 kasus, enam di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Belum rampung menuntaskan corona di Diamond Princess, kini kapal pesiar mewah lainnya 'terjebak' dalam virus corona saat berlayar.

Kapal cruiser Diamond Princes Jepang
Kapal cruiser Diamond Princes Jepang (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

The Grand Princess yang berlayar di perairan San Fransisco, Amerika telah menjadi 'kamp kematian' setelah 21 orang penumpang positif terinfeksi virus corona.

Dikutip dari Channel News Asia, hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence pada Jumat (6/3/2020), bahwa kapal yang berlabuh di pantai San Fransisco tersebut membawa penumpang yang terinfeksi virus corona.

"Dari 21 orang tersebut, 19 orang merupakan anggota kru kapal dan dua adalah penumpang," ujar Mike Pence, yang ditunjuk langsung oleh Donald Trump menjadi koordinator pemerintah Amerika Serikat untuk merespon wabah virus corona.

Mike Pence
Mike Pence (AFP)

Mike Pence menyebut kapal tersebut akan dibawa ke pelabuhan non komersil pada akhir pekan ini, setelahnya semua penumpang dan kru yang berjumlah 3.533 orang ini akan diuji virus corona.

"Kami akan menguji semua orang di kapal tersebut dan mengkarantina apabila dibutuhkan," lanjut Mike Pence.

"Namun, sehubungan dengan jumlah kru kapal yang mencapai 1.100, maka kami mengantisipasinya dengan karantina yang akan dilakukan di kapal," pungkasnya.

Pakar China Sebut Infeksi Virus Corona Bakal Turun Menjadi Nol Pada Akhir Maret di Wuhan

Sebagian besar dari mereka merupakan warga California dan saat ini masih mengamankan diri mereka di kabin kapal, semenjak perintah isolasi dikeluarkan.

Jika mengacu pada jadwal, melansir pemberitaan CNN, Sabtu (7/3/2020), kapal ini seharusnya akan berangkat dari San Francisco menuju Hawaii dengan lama perjalanan mencapai dua minggu.

Namun, rencana pemberhentian di Meksiko dibatalkan dan kapal dialihkan kembali ke San Francisco pada Rabu (4/3/2020) setelah mengetahui adanya kabar penumpang sebelumnya yang meninggal akibat virus corona.

Bermula dari dua orang positif corona, satu di antaranya meninggal dunia

Dilaporkan, The Grand Princess telah terdampar di pantai San Fransisco sejak Rabu (5/3/2020), hari di mana kapal tersebut seharusnya mulai berlayar.

Kapal itu terdampar setelah diketahui bahwa ada dua orang yang berada di kapal selama pelayaran telah terjangkit virus corona.

Satu di antara keduanya telah meninggal dunia.

Menurut Mike Pence jumlah pasien yang terinfeksi termasuk tinggi di antara para kru, karena mereka terpapar virus selama dua pelayaran sebelumnya.

Di akhir pekan depan, dia mengharapkan 4 juta alat uji sudah dikirim ke Amerika untuk menganggulangi virus corona ini.

Ditemukan 21 kasus positif infeksi virus corona di Kapal Grand Princess, dekat California, Amerika Serikat.

(AP/Michele Smith)

Helikopter Angkatan Udara telah diterbangkan untuk mengirim alat uji tes ke kapal pesiar The Grand Princess setelah ditemukan 35 orang memiliki gejala mirip flu ada di kapal tersebut.

Staf medis mengambil sampel dari 46 penumpang dan kru untuk menentukan apakah mereka telah terkena virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium Amerika di wilayah Bay dan 21 teruji positif, sementara 24 negatif dan satu masih belum dapat disimpulkan hasilnya.

Di Tengah Wabah Virus Corona, 78 WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess dalam Keadaan Sehat

Sementara itu, penumpang di atas kapal menyebut mereka telah dibatasi untuk tetap berada di kamar mereka sejak Kamis (5/3/2020) siang seperti diminta oleh pihak kapal pesiar.

Salah seorang penumpang, Kathy Reid (67), seorang pensiunan dari Granbury, Texas, menyebut dia dan penumpang lainnya merasa mereka seperti dalam kondisi 'limbo' atau seperti terbuang.

Interior kapal pesiar Grand Princess.
Interior kapal pesiar Grand Princess. (princess.com)

The Grand Princess dilarang berlabuh

Gubernur California, Gavin Newsom bersikeras bahwa kapal pesiar The Grand Princess harus tetap berada di lautan sampai semua yang di atas kapal, baik yang sakit atau yang tidak, dapat diuji kesehatannya.

Kapal tersebut diharapkan kembali dari Hawaii dan berlayar ke rumahnya di San Fransisco pada Rabu.

Kementerian Kesehatan Amerika mengatakan pada Kamis (5/3/2020), mereka merencanakan untuk menguji 35 penumpang dan kru yang telah dilaporkan mengalami gejala yang mirip dengan virus corona.

Penumpang 'peninggalan' yang berasal dari perjalan sebelumnya, yakni ke Meksiko juga akan diuji.

Pemerintah setempat dan nasional Amerika mengambil sikap untuk menghentikan perjalan kapal setelah mengetahui para penumpang sakit dan dua penumpang terjangkit virus corona.

Dua penumpang tersebut sebelumnya telah berada di kapal The Grand Princess untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Meksiko bulan lalu.

Sebut Corona Virus Unik, WHO Berasumsi Covid-19 Tak Akan Hilang saat Cuaca Panas Layaknya Flu Biasa:

Ada juga kasus kematian, yaitu seorang pria lansia dari Placer County dekat Sacramento dengan kondisi kesehatan yang kurang baik, ia meninggal dunia pada minggu ini.

Kasus kematian ini menandai kefatalan virus Corona di California.

Selanjutnya, dari daerah Bay, yang digambarkan sedang sakit parah.

Kementerian Kesehatan mengatakan dua individu ini terjangkit virus di atas kapal.

Penumpang ketiga berasal dari perjalanan sebelumnya ke Meksiko, seorang wanita Kanada dari Provinsi Alberta, telah dilaporkan positif virus Corona.

Saat ini Kementerian Kesehatan mencari kontak 2.500 penumpang yang turun di San Fransisco pada 21 Februari silam setelah perjalanan sebelumnya ke Meksiko.

Presiden AS, Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump (Kompas.com/AFP/SAUL LOEB)

Donald Trump telah menandatangani kesepakatan yang isinya akan menggunakan dana sebesar 8.3 miliar dolar AS untuk menghentikan virus corona.

Kesepakatan itu ditandatangani pada Jumat kemarin setelah dirapatkan di Senat dengan hasil voting 96-1 pada Kamis.

Dari dana tersebut, lebih dari 3 miliar dolar AS akan digunakan untuk riset dan pengembangan vaksin virus corona, alat pengujian, dan pengobatannya.

Tak Diperbolehkan Naik Kapal Pesiar Viking Sun, Pria asal Inggris Terkatung-katung di Semarang

Sampai saat ini belum ada vaksin yang telah disetujui atau pengobatan yang sudah teruji efektif menghentikan virus corona.

Sementara, per Sabtu (7/3/2020), jumlah penderita virus corona di Negeri Paman Sam mencapai 335 orang.

Sebanyak 17 di antaranya meninggal dunia akibat wabah Covid-19.

Mayoritas korban jiwa berada di Negara Bagian Washington.

(TribunPalu.com/Kompas.com/Intisari)

 
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved