Cerita Selebriti
Tanggapi Kalista Iskandar tak Hafal Pancasila, Sarah Sechan: Banyak yang Hafal, Penerapannya Gimana?
Presenter dan mantan VJ Sarah Sechan angkat bicara soal insiden kekeliruan finalis Puteri Indonesia 2020 Kalista Iskandar melafalkan Pancasila.
TRIBUNPALU.COM - Finalis asal Sumatera Barat, Kalista Iskandar, tak berhasil melafalkan Pancasila di gelaran malam final pemilihan Puteri Indonesia 2020 pada Jumat (6/3/2020).
Insiden kekeliruan Kalista Iskandar terjadi saat dirinya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.
Sejumlah pihak pun ikut angkat bicara terkait kekeliruan Kalista Iskandar, salah satunya adalah presenter dan mantan video jockey (VJ) Sarah Sechan.

Pendapat itu disampaikan melalui sebuah unggahan di akun Instagramnya, @sarsehshoku, pada Sabtu (7/3/2020).
Dalam keterangan unggahannya, Sarah menyebut betapa banyaknya pihak yang kontra dengan insiden yang dialami Kalista Iskandar.
Ia pun mempertanyakan, lebih penting mana antara penerapan atau hafalan Pancasila.
"baca pro & kontra ttg moment di mana salah satu finalis puteri Indonesia gak hafal Pancasila. lebih banyak yg kontra. seberapa penting “hafal Pancasila”? lebih penting mana; penerapan atau hafalan?"
• Rangkuman Kasus Remaja Bunuh Bocah di Sawah Besar: Hasil Pemeriksaan Sementara hingga Tanggapan KPAI
• 25 Ilmuwan WHO Dikirim ke China untuk Lakukan Penelitian Virus Corona, Ini Temuan Mereka
• Jelang 20 Hari Kepergian Ashraf Sinclair, BCL Ziarahi Makam Suami Ditemani Noah dan Keluarga Besar
Sarah kemudian menceritakan tentang sekolah zaman sekarang dan sekolah zamannya.
Menurut Sarah Sechan, waktu dirinya SD sekolah lebih banyak menghafal, berbeda dengan anak-anak zaman sekarang.
Oleh karenanya, ia pun mengambil contoh sang anak, Rajata.
Ia melanjutkan, ketika ia menanyakan tentang Pancasila kepada sang anak, Rajata, kemungkinan Rajata juga tak hafal.
"sekolah jaman sekarang beda dgn sekolah saya dulu. waktu SD yg seumuran dgn saya pasti ingat dan paham betul sekolah lebih banyak menghafal. kalau sekarang saya tanya Rajata ttg Pancasila, bisa jadi dia juga gak hafal. tapi apakah dia paham betul Tuhan hanya satu dan Tuhan mengajarkan semua agama ttg kebaikan? I hope so. "
Namun Sarah menyebut, anaknya paham betul tentang ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa dan Tuhan mengajarkan semua agama tentang kebaikan.
Ia juga menyebut, diskusi di rumahnya tak pernah membahas agama yang dipeluk lebih baik daripada agama yang lain.
"diskusi kami di rumah ttg kepercayaan tidak pernah mengenai bhw agama yg kami peluk lbh baik dari yg lain."

Kemudian, Sarah Sechan mencontohkan perilaku Rajata yang bisa jadi tidak hafal Pancasila, tetapi tetap mempraktikkan penerapannya di sekolah.
Seperti ketika Rajata lebih memilih menemani adik kelasnya yang mengidap autisme, selalu bersikap sopan dengan mengucapkan terima kasih dan memeluk bibi asisten rumah tangga dan supir, atau memberikan uang Lebaran kepada bibi asisten rumah tangga.
"waktu dia SD, saya pernah diberi tahu gurunya saat ambil raport bhw di jam istirahat rajata sering tidak bermain dgn teman2nya. di rumah saya tanya kenapa, jawabnya “aku lagi pengen main sama adik kelas yg special needs, karena dia cuma ditemani susternya. aku temenin dia karena dia anggap aku kakak dan aku senang ngobrol sama dia. kids with autism are close to genius, ibu.”"
"Rajata tidak pernah lupa bilang terima kasih dan peluk bibi & supir di rumah saat mereka mau pulang setiap sore. waktu kecil setiap Rajata dapat uang lebaran atau angpao, dia akan berbisik ke saya “aku boleh kasih ke bibi? dia lebih perlu, aku kan masih kecil, gak perlu uang karena ada ibu”."
• Virus Corona Ubah Aktivitas Ibadah Umat Muslim di 5 Negara, Termasuk Arab Saudi Tangguhkan Umrah
• Kisah Susanto dan Anaknya, Penyintas Kanker yang Berjalan dari Desa ke Desa demi Mencari Masker
• Harga Masker Melonjak Drastis, Anies Baswedan: Alhamdulillah Punya Daya Beli, Tapi Ini Tidak Sehat
Sarah Sechan menegaskan, dirinya tak perlu meminta sang anak untuk menghafal Pancasila ketika sang anak sendiri tahu bagaimana bersikap dan menjadi orang yang baik di tengah masyarakat.
"I don’t need my son to memorize Pancasila when he understands how to be a kind human and function well in society."
Kembali Sarah Sechan mempertanyakan, "Sekarang banyak yang hafal Pancasila, tetapi penerapannya bagaimana?"
"sekarang banyak yg hafal Pancasila. tapi penerapannya gimana?"
Di akhir keterangan unggahannya, Sarah Sechan pun menyelipkan sedikit bumbu humor.
Sarah memilih tidak mengikuti kontes kecantikan karena selalu diberi pertanyaan dan dihakimi di depan jutaan manusia itu bukanlah hal mudah.
Dengan bercanda, Sarah Sechan takut kalau gugup dan ditanya nama, dirinya akan menjawab "Raisa."
"and guess what? being questioned and judged in front of millions is never easy (dan coba tebak? diberi pertanyaan dan dinilai di hadapan jutaan orang itu bukanlah hal yang mudah, red.). makanya saya gak pernah ikutan beauty pageant (kontes kecantikan). karena bisa jadi pas ditanya nama saat penjurian saya gugup dan jawab Raisa."
(TribunPalu.com/Rizki A.)