Ali Ngabalin Dapat Tepuk Tangan dari Penonton saat Bela Ahok: Siapa Manusia yang Tak Kontroversial?

Tenaga Ahli Staf Kantor Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin mendapat tepuk tangan dari penonton saat membahas soal Calon Pemimpin Ibu Kota Baru.

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019). 

"Siapa manusia di republik ini yang tidak kontroversial?."

"Siapa manusia yang tidak punya kontroversi di republik ini, tunjukkan sama saya," tantang Ali Ngabalin keras. 

Mendengar itu, hadirin kembali bertepuk tangan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh pria 51 tahun tersebut. 

Kemudian, Ali Ngabalin menyinggung kekurangan yang pasti dimiliki oleh semua orang, termasuk Ahok.

"Yang kedua, adakah orang yang tidak punya kekurangan di republik ini? Tuhan saja yang masih sayang sama kita menyembunyikan kita punya kejahatan-kejahatan yang belum terungkap," tegas Ali Ngabalin. 

Soal Dewan Pengawas KPK, Ali Ngabalin: Manusia Setengah Dewa; Mahfud MD: Publik Akan Wow

Lihat videonya mulai menit ke-10:20:

Ujang Komarudin Tak Terima Ahok Jadi Kandidat Calon Pemimpin Ibu Kota

Dalam acara tersebut, pengamat politik Ujang Komarudin mengaku kurang setuju jika Ahok dipilih menjadi Calon Pemimpin Ibu Kota Baru.

Menurutnya, kasus pidana Ahok mempengaruhi pantas tidaknya seseorang menjadi pemimpin Ibu Kota Baru.

"Yang pertama, Ahok itu secara hukum pernah dipidana, diakui atau tidak walapun memang pidananya penistaan agama, itu menjadi catatan penting untuk bangsa ini," singgung Ujang.

Lalu, Ujang menilai bahwa Ahok ini tidak serius dalam mengemban jabatan.

Seperti saat menjadi anggota DPR lalu ditinggalkan karena memilih menjadi Wakil Gubernur Jokowi pada 2012.

"Yang kedua, Pak Ahok juga setengah-setengah ini, waktu di DPR setengah enggak tuntas lalu jadi wakil gubernur," lanjut Ujang.

Tak Terima Marwan Batubara Sebut KPK Lindungi Ahok, Ali Ngabalin: Anda Penuh Kebencian

"Wakil gubernur lalu setengah juga lalu jadi gubernur, gubernur juga setengah lalu selesai," tambahnya.

Menurut pengamat politik Al Azhar itu, hal-hal tersebut menjadi perhatian penting sebelum menjadikan Ahok sebagai Calon Pemimpin Ibu Kota.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved