Bukan Sosiopat, Dokter Spesialis Kejiwaan Sebut Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun Kemungkinan Idap Psikopat
Dokter Spesialis Kejiwaan dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan, besar kemungkinan pelaku adalah psikopat
TRIBUNPALU.COM - Seorang remaja berinisial NF (15) secara sadis membunuh tetangganya sendiri, seorang bocah berinisial APA (5).
Pembunuhan tersebut terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Pembunuhan tersebut tergolong sadis.
Korban dibunuh dengan cara ditenggelamkan dalam bak mandi, dicekik, dan dimasukkan ke dalam lemari pakaian si pelaku.
Keterangan awal tersangka kepada polisi, ia mengaku merasa puas setelah membunuh korban.
• Tiara Idol Dikabarkan Sudah Punya Pacar, Dul Jaelani Bersikap Gentleman: Maaf, Pacarnya Tiara
• Video Tingkah Lucu Sedah Mirah saat Ikut Jokowi Berfoto dengan Raja Belanda, Begini Reaksi sang Ratu
Tanda-tanda psikopatik
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang didapatkan, besar kemungkinan pelaku yang beranjak remaja tersebut seorang psikopat.
“Ada tanda-tanda psikopatik. Salah satunya antisosial. Dia berani melawan aturan, tidak punya empati, tidak bisa merasakan sekeliling dan merasakan orang-orang sekitar,” tutur Dharmawan kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2020).
Gejala psikopatik lainnya yang bisa dilihat, lanjut Dharmawan, adalah sikap memanipulasi keadaan.
“Salah satu gejalanya dia suka menyakiti binatang. Hal ini sudah bisa dilihat dari usianya kecil sekali, sekitar 4 tahun. Biasanya dari kecil sudah mulai terlihat dia suka lempar binatang, mengelus kemudian mencekik binatang, itulah tanda-tanda psikopatik,” lanjutnya.
• Remaja yang Bunuh Bocah Mengaku Sikapnya Mulai Berubah Semenjak Injak Bangku SMP
• Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar Kemungkinan Idap Sosiopat, Bukan Psikopat, Apa Ciri-cirinya?
• Remaja Pembunuh Bocah Bersikap Kooperatif, Tim Dokter akan Libatkan Spesialis Anak dan Ahli Syaraf
Ada atau tidaknya tanda-tanda psikopatik ini merupakan bawaan sejak lahir.
Dharmawan menjelaskan bahwa ada beberapa bagian pada otak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Ada area otak yang berhubungan dengan fungsi otaknya seperti orbitofrontal cortex, insular cortex, parahippocampal gyrus. Ada disfungsi pada area-area tersebut dan bisa dilihat lewat fungsional MRI dan CT Scan. Jadi (tanda psikopatik) memang bawaan,” lanjutnya.
Bisa jadi bawaan tersebut juga berasal dari limbic, sebuah area pada otak yang mengatur emosi.
“Pasien psikopat punya kecenderungan agak tumpul perasaannya. Agak lamban dalam hal sesuatu yang membangkitkan emosi. Hal itu juga terlihat pada kasus anak ini,” tambah Dharmawan.
• Lucinta Luna Dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu, Polisi: Tahanan Wanita Dititipkan Di Situ
• Video Tingkah Lucu Sedah Mirah saat Ikut Jokowi Berfoto dengan Raja Belanda, Begini Reaksi sang Ratu