Penyesalan Dokter Ai Fen di Wuhan 'Dibungkam' soal Virus Corona: Jika Saya Tahu, Saya Nekat Sebarkan

Kisah Dokter Ai Fen di Wuhan yang 'dibungkam' soal informasi virus corona, akui menyesal: jika saya tahu, saya akan terus menyebarkannya.

People/Handout via SCMP
Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona. 

Global Times langsung mengkonfirmasi jika Li Wenliang telah diberi perawatan ECMO (extra-corporeal membrane oxygenation) yang membuat jantung pasien memompa kembali dan menjaga darah mereka teroksigenasi tanpa melalui paru-paru.

Pada laman yang sama, Li Wenliang disebut masih dalam kondisi kritis.

Dokter pun meminta para wartawan untuk mengkonfirmasi kabar duka Li Wenliang, pasalnya sang dokter masih dirawat intensif.

Perawatan ECMO ternyata hanya membuat Li Wenliang bertahan beberapa jam.

Media luar akhirnya melaporkan waktu kematian Dr Li yang baru.

Kasus Virus Corona di Indonesia Belum Tercatat, WHO Justru Khawatir, Apa Alasannya?

Pada cuitan akunTwitter @PDChina, akhirnya menetapkan waktu kematin Dr Li yaitu pada Jumat, pukul 02:58 waktu setempat.

Kisah seorang Dr Li

Li Wenliang atau kerap disapa Dr Li ini sebelumnya pernah memposting kisahnya di media sosial.

Dr Li menuliskan peringatan bahaya virus corona di tempat tidur.

Pada status Dr Li tersebut, dia sudah memperhatikan kasus virus corona yang dikatakan seperti SARS.

Pada 30 Desember 2019 lalu, Dr Li mengirim pesan berantai pada sesama dokter di obrolan grub.

Bahas Protes di Natuna Soal Karantina Corona,Wabup:Natuna Bukan Lahan Kosong,Kami Ingin Dimanusiakan

Dr Li meminta rekan seprofesinya untuk memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi virus baru.

Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana ia diminta menandatangani surat.

Dalam surat itu dia dituduh membuat komentar palsu yang telah mengundang keributan.

Nama Dr Li pun masuk ke dalam satu dari delapan orang yang masih diselidiki polisi sebagai penyebar hoaks.

Pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada Dr Li atas tuduhan tersebut.

Dalam unggahan akun Weibo-nya, Dr Li menjelaskan pada 10 Januari 2020 dia mulai batuk, hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit.

Dia didiagnosis teinfeksi virus korona pada 30 Januari 2020.

(TribunPalu.com/Kompas.com/Tribunnews.com)

 
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved