Wapres Ma'ruf Amin Minta Maaf Kalau Tak Bisa Salami Semua Orang: Salamannya Pakai Salaman Corona
Wapres Ma'ruf Amin meminta maaf kepada peserta pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) di Mataram, Lombok NTB.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta maaf kepada peserta pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) di Mataram, Lombok Nusa Tenggara Barat, Rabu (11/3/2020).
Permintaan maaf itu terkait ia yang tidak dapat menyalami satu per satu pengurus ADEKSI demi mengantisipasi penyebaran virus corona ( Covid-19).
Ia pun hanya mengatupkan tangan di dada kepada para peserta acara.
"Saya minta maaf kalau terpaksa salamannya pakai 'salaman corona'," ujar Wapres Ma'ruf Amin, sebagaimana dikutip Antara.
• Soal Toleransi dan Moderasi Beragama, Wapres Maruf Amin Minta India Tiru Indonesia
• Publik Nilai Kinerja Wapres Kurang Memuaskan, Politisi PDIP: Maruf Amin Kerja Tapi Tak Publikasi
Pernyataan Wapres Ma'ruf Amin langsung disambut tawa riuh dan tepuk tangan peserta acara.
Ia sendiri mengaku agak kurang nyaman dengan salaman seperti itu.
Biasanya, siapapun bisa bersalaman dengan dirinya tanpa dihalang-halangi.
Bahkan, sampai ada yang mencium tangan Ma'ruf yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu.
"Biasanya banyak yang ketemu saya dan ada yang cium tangan. Kali ini, terpaksa salamannya tidak cium tangan untuk menangkal corona," ujar Wapres.
Salah satu agenda Munas V ADEKSI itu sendiri membahas tentang dukungan DPRD kota terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang dinilai akan menyelesaikan persoalan tumpang tindihnya peraturan di pusat dan daerah.
Selain itu Munas V ADEKSI juga mengagendakan pemilihan pengurus baru periode 2020 2025.
Acara Munas itu diselenggarakan dengan antisipasi penuh atas penyebaran virus corona.
Peserta Munas yang hendak masuk ke dalam ruangan acara harus melalui pemeriksaan suhu tubuh dan mensterilkan tangan lebih dulu.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang hadir dalam acara sempat melontarkan kiat warga NTB menangkal penyakit Covid-19.
Warga NTB disebut memperkuat imunitas tubuh dengan mengonsumsi susu kuda liar yang adalah produk khas NTB.
Wapres Ma'ruf Amin pun setuju dengan pernyataan Zulkieflimansyah.
Ia merespons pernyataan itu disertai dengan kelakar.
"Ternyata di sini ada yang bisa menangkal corona, seperti yang ditawarkan Pak Gubernur, yaitu susu kuda liar. Tapi kita juga harus berhati-hati, harus bisa menangkal dampak dari susu kuda liar itu," ujar Wapres Ma'ruf yang disambut tawa peserta acara.
• Rocky Gerung Terbahak saat Dengar Sindiran Said Didu untuk Maruf Amin di 100 Hari Kerja Jokowi
• 100 Hari Kerja Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin, Rocky Gerung: Kasih Nilai Sembilan untuk Kebohongan
Pasien Corona Meninggal
Terpisah, Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan, satu pasien positof virus corona (Covid-19) meninggal dunia.
Pasien tersebut merupakan perempuan berusia 53 tahun Warga Negara Asing (WNA) dengan indetitas kasus nomor 25.
"Tadi malam pukul 02. lewat sedikit, pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yurianto menjelaskan, pasien nomor kasus 25 ini memang sudah dalam keadaan sakit saat masuk ke rumah sakit.
"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahulinya diantaranya diabetes, hipertensi, hiperteroit dan penyakit paru obstruksi menahun. Yang suda cukup lama diderita," jelas Yurianto.
Ia menyebutkan, pasien nomor kasus 25 meninggal dunia bukan disebabkan karena virus corona. Namun, virus Covid-19, kata Yurianto, semakin memperburuk kondisi pasien.
"Jadi bukan karena corona penyebab utama, tapi virus corona memperburuk kondinya," tambahnya.
Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut sudah dalam proses pengiriman jenazah menunju negata asalnya. "Selama perawatan didampingi oleh suaminya,"katanya.
Menurut Yurianto, pasien positif virus corona yakni perempuan (53) Warga Negara Asing (WNA) ini mengalami komplikasi dari penyakit sebelumnya.
"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahulinya diantaranya diabetes, hipertensi, hiperteroit dan penyakit paru obstruksi menahun. Yang sudah cukup lama diderita," kata Achmad.
• KPK Catat 23 Menteri Kabinet Joko Widodo-Maruf Amin Belum Laporkan Kekayaan
Yuri menambahkan, pasien nomor kasus 25 meninggal dunia bukan disebabkan virus corona (Covid-19).
Namun, virus corona memperburuk kondisi kesehatan pasien sehingga penyakitnya yang sebelumnya ada semakin bereaksi.
"Jadi bukan karena virus corona penyebab utama, tapi virus corona memperburuk kondisinya," jelasnya.
Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut sudah dalam proses pengiriman jenazah menunju negata asalnya.
"Selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutupnya.'
Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Antisipasi Corona, Wapres Ma'ruf Amin Minta Maaf Kalau Tak Bisa Salami Semua Orang dan Cium Tangan,