Virus Corona
Akibat Mewabahnya Corona, Lionel Messi dan Pemain Barcelona Lainnya Terancam Potong Gaji
Tim utama Barcelona terancam mengalami pemotongan gaji akibat semakin parahnya pandemi COVID-19.
TRIBUNPALU.COM - Penyebaran virus corona atau Covid-19 menyebabkan munculnya berbagai kerugian di berbagai sektor.
Bahkan tim utama Barcelona terancam mengalami pemotongan gaji akibat semakin parahnya pandemi COVID-19.
Meluasnya pandemi COVID-19 atau virus Corona kini berdampak pada finansial sejumlah klub-klub sepak bola besar.
Tidak terkecuali bagi raksasa Liga Spanyol, Barcelona.
Barcelona kini dikabarkan tengah menghadapi krisis finansial.
• Tampak Mirip Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Gejala Virus Corona, Influenza dan Flu Biasa
• Jokowi: 105 Ribu Alat Pelindung Diri (APD) Siap Didistribusikan ke Sejumlah Daerah
Skuad utama El Barca bahkan terancam mengalami pemotongan gaji, meski persentasenya masih belum diperkirakan.
Presiden klub Barcelona, Josep Bartomeu dilaporkan telah berbicara dengan beberapa pemain terkait kemelut yang dipicu merebaknya virus Corona ini.
FC Barcelona memang tengah menghadapi kesulitan finansial akibat penundaan beberapa kompetisi.
Pemasukan dari hak siar sampai tiket pertandingan jelas menjadi yang paling terdampak.
Pertemuan tersebut diagendakan guna mencari jalan keluar dalam meminimalisir kerugian akibat pandemi Corona.
• Dokter Ini Geram saat Ada Pasien Suspect Corona yang Tidak Jujur, Tak Mau Akui Riwayat Perjalanannya

Sebelumnya, beberapa klub-klub liga Eropa lainnya juga sudah mengabarkan bahwa akan ada pemotongan gaji pemain sebagai imbas dari pandemi virus Corona.
Seperti halnya di Liga Italia yang akan memangkas gaji para peminnya sekitar 20-30 persen.
Barcelona sendiri saat ini masih bertahan di puncak klasemen Liga Spanyol dengan raihan 58 poin.
Lionel Messi dkk terpaut unggul dua poin dari pesaing terdekat mereka, Real Madrid yang bercokol di urutan kedua.
(*)
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Skuad Utama Barcelona Terancam Pemotongan Gaji Akibat Pandemi COVID-19"