Virus Corona di Indonesia

Jenazah PDP COVID-19 di Kolaka Dibawa Pulang dengan Mobil Pribadi, Pihak Keluarga akan Diisolasi

Beredar rekaman yang menampilkan adanya jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona yang dibawa pulang oleh keluarganya dengan mobil pribadi.

Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Jenazah PDP Corona dibawa pulang dan dimakamkan oleh pihak keluarga 

TRIBUNPALU.COM - Beredar rekaman yang menampilkan adanya jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona yang dibawa pulang oleh keluarganya dengan mobil pribadi.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Sulawesi Tenggara.

Rekaman video yang menampilkan momen itu pun beredar luas di jejaring dunia maya.

Dalam rekaman itu, terlihat jenazah PDP corona yang terbungkus plastik dibawa pulang dari rumah sakit menggunakan kendaraan pribadi.

Tak hanya itu, sejumlah orang juga berkumpul di rumah duka untuk menyambut kedatangan jenazah.

Pasien itu sendiri diketahui meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas, Kendari.

Pihak rumah sakit mengatakan bahwa pasien yang meninggal itu memiliki penyakit bawaan yakni bronkopneumonia.

Kabar meninggalnya seorang PDP di RSUD Bahteramas pun dikonfirmasi oleh pihak rumah sakit.

"PDP meninggal, (tapi) PDP itu kan belum positif (COVID-19), meninggalnya karena faktor penyakitnya, bronkopneumonia," kata Dirut RSUD Bahteramas Sjarif Subijakto.

Dikatakan bahwa pasien itu menjalani perawatan di sana selama dua hari.

COVID-19 Mewabah, Big Hit Entertainment Ungkap Kemungkinan Perubahan Jadwal Tur Dunia BTS

Joko Widodo: Tenaga Medis Jadi Prioritas Utama Rapid Test Virus Corona dan Distribusi APD

Sementara, juru bicara penanganan COVID-19 untuk wilayah Kolaka, yakni Muhammad Azis memberikan tanggapannya terkait dengan peristiwa tersebut.

Azis mengatakan bahwa pihak rumah sakit sebelumnya berencana akan memperlakukan jenazah dengan mengikuti prosedur penanganan PDP virus corona.

"Tetapi keluarga menolak, sehingga keluarga mengangkatnya ke mobil pribadi dan dibawa ke Kolaka," terangnya.

Dilansir dari tayangan Kompas TV, ia menuturkan bahwa pihaknya sempat berencana untuk melakukan tindakan pencegahan di rumah duka.

Sayangnya, setiba di sana masyarakat telah berkerumun menyambut keatangan jenazah.

"Rencana awalnya (kami) akan melakukan beberapa tindakan preventif, tetapi melihat kenyataan ternyata kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved