Virus Corona

Kasus Corona di AS Melonjak dan Lampaui China: Langkah Donald Trump dan Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Apa langkah yang akan diambil Donald Trump setelah Amerika Serikat menjadi episenter Covid-19? Ini kata para ilmuwan soal penyebab lonjakan kasusnya.

Kompas.com/AFP/SAUL LOEB
Presiden AS, Donald Trump. Apa langkah yang akan diambil Donald Trump setelah Amerika Serikat menjadi episenter baru Covid-19? Ini kata para ilmuwan soal penyebab lonjakan kasusnya. 

TRIBUNPALU.COM - Tingkat penyebaran Covid-19 atau virus corona baru membuat dunia perlu meningkatkan kewaspadaannya untuk menangani wabah pandemi ini.

Seperti dilansir Worldometers, per Jumat (27/3/2020) pukul 16.00 WIB, Amerika Serikat telah jauh melampaui jumlah kasus yang terjadi di pusat episentri awal wabah ini, yakni China.

Tercatat ada 85.612 kasus yang terjadi di Amerika Serikat, dengan angka kematian mencapai 1.301 korban jiwa.

New York menjadi wilayah terparah yang terdampak virus corona.

Yakni, dengan 38.977 kasus dan total kematian 466 jiwa.

Di posisi kedua, New Jersey mencatat ada 6.867 kasus dengan kematian yang terhitung sedikit, yakni 81 kasus.

Namun, diketahui hingga saat ini Amerika Serikat justru akan menghentikan kebijakan lockdown untuk perayaan Paskah.

Amerika Serikat Catat Kasus Virus Corona Terbanyak: Total 82 Ribu Kasus per Kamis (26/3/2020)

Dikutip TribunPalu.com dari BBC, Presiden Donald Trump mengatakan konferensi pers terkait lonjakan angka itu dalam pertemuannya di White House (Gedung Putih), Washington, Kamis (26/3/2020) sore.

Donald Trump justru memberikan apresiasinya untuk langkah pengujian tes virus corona yang telah AS lakukan.

Mendukung apresiasi itu, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan, saat ini pemerintah menyediakan tes virus corona di 50 negara bagian dan lebih dari 552.000 tes telah dilakukan secara nasional.

Soal lonjakan kasus virus corona, Donald Trump juga meragukan tentang angka kasus yang keluar dari Beijing, China.

"Anda tidak tahu jumlahnya di China," kata Donald Trump kepada wartawan.

Namun sesaat kemudian, Donald Trump menuliskan dalam akun Twitter pribadinya bahwa dirinya  telah melakukan percakapan yang baik dengan Presiden China, Xi Jinping.

"China telah melalui banyak hal dan telah mengembangkan penelitian yang kuat tentang virus ini. Kami bekerja sama dengan erat. Semakin hormat!" tulis @realDonaldTrump.

Padahal sebelumnya, kedua pemimpin ini bersitegang melalui perang kata-kata terkait wabah virus corona ini.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping. (Mark Schiefelbein/AP Photo)
Sumber: Tribun Palu
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved