Wanita Berusia 102 Tahun Sembuh dari COVID-19, Dokter: Harapan untuk Pasien Lanjut Usia

TRIBUNPALU.COM - Seorang wanita berusia 102 tahun asal Italia dinyatakan sembuh dari virus corona atau COVID-19.

Pasien lanjut usia (lansia) bernama Italica Grondona itu sebelumnya dirawat di Rumah Sakit San Martino, Genoa.

Ia menjalani perawatan selama kurang lebih 20 hari setelah dinyatakan positif virus corona pada awal Maret lalu.

Melansir laman CNN, Italica diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pada Kamis (26/3/2020) lalu.

"Saya tidak tahu apa rahasianya, tapi saya tahu dia adalah wanita yang bebas dan mandiri," tutur keponakannya, Renato Villa Grondona.

Renato menyebut Italica merupakan sosok yang mencintai kehidupan serta memiliki ketertarikan pada musik.

"Dia mencintai kehidupan, menari, dan musik, dia menyukai Freddy Mercury dan Valentino Rossi," sambungnya.

• Wanita 96 Tahun Jadi Pasien COVID-19 Tertua di Korea Selatan yang Berhasil Sembuh

• Pria 100 Tahun Dinyatakan Sembuh dari Corona, Tercatat Lebih dari 60 Ribu Pasien Telah Pulih

Kesembuhan Italica disebut sebagai harapan untuk pasien lansia

Sementara itu, dokter yang merawatnya menyebut bahwa keberhasilan pasien kelahiran 1917 itu menjadi harapan bagi pasien lansia lain.

"Kami menyebutnya sebagai 'Highlander' - sang abadi," kata Dokter Vera Sicbaldi.

"Italica menunjukkan sebuah harapan bagi para lansia yang terpapar wabah ini," imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang dibagikan Institut Kesehatan Nasional Italia, rata-rata pasien yang terinfeksi virus corona dan kemudian meninggal berusia 78 tahun.

Dokter mengungkapkan jika Italica hanya menunjukkan gejala ringan sebelum menjalani pemeriksaan virus corona.

"Dia mengalami gejala COVID-19 ringan, kemudian kami melakukan tes terhadapnya dan ia dinyatakan positif," terangnya.

Kasus Italica pun menjadi perhatian pihak dokter.

Atas dasar itulah mereka kemudian melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kondisinya.

Update kasus virus corona global: 131 ribu pasien telah dinyatakan sembuh

Berdasar laporan data pada laman Johns Hopkins University, per Sabtu (28/3/2020) ini tercatat ada 598 ribu kasus virus corona secara global.

Dari keseluruhan jumlah itu, 131 ribu pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Sementara, angka kematian akibat virus corona ialah sebanyak 27 ribu jiwa.

Saat ini, kasus virus corona terbanyak ditemukan di Amerika Serikat.

Sebagaimana yang diketahui, belakangan ini terjadi lonjakan kasus di Negeri Paman Sam itu.

Tercatat ada 104 ribu kasus yang telah dilaporkan di sana.

• Amerika Serikat Catat Kasus Virus Corona Terbanyak: Total 82 Ribu Kasus per Kamis (26/3/2020)

• Per 27 Maret 2020, Ini 6 Negara dengan Peningkatan Covid-19 Terbanyak, Kasus di Amerika Lebihi China

Jumlah ini melampaui total kasus yang dilaporkan Cina, yakni sebanyak 81.946 kasus.

Di sisi lain, sama halnya dengan Amerika Serikat, Italia juga mengalami lonjakan kasus.

Terhitung ada 86 ribu kasus yang ditemukan di sana hingga hari ini.

Tidak hanya mengalami lonjakan kasus, Italia juga melaporkan adanya penambahan jumlah pasien yang meninggal dunia.

Saat ini Italia menjadi negara dengan angka kematian akibat virus corona paling tinggi.

Diketahui ada sekira 9 ribu kasus kematian yang terjadi di sana.

Sementara, jumlah pasien yang sembuh di sana ialah sebanyak 10.950 orang.

(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)