Sulteng Hari Ini
Bupati Toli-Toli Bakal Lakukan Local Lockdown: Besok Akses Darat, Laut, dan Udara Diperketat 14 Hari
Bupati Toli-Toli Muhammad Saleh Bantilan (62), mulai besok Senin (30/3/2020) akses transportasi darat, laut, dan udara akan diperketat selama 14 hari,
Jadi tindakan preventif itu paling penting, jangan nanti sudah terjangkit sudah ada korban baru kita ambil tindakan, tidak.
Hari Senin semua pintu masuk saya tutup," pungkasnya.
Tonton videonya di sini:
Dikutip dari TribunTimur.com, Kabupaten Toli-Toli adalah kabupaten yang berada di lintasan utama jalur transSulawesi.
Kabupaten pesisir ini berada di leher Pulau Sulawesi, perbatasan antara Provinsi Gorontalo berjarak sekira 451 km dan Sulawesi Tengah.
Jalur ini penghubung utama jalur ekonomi dan mobilitas warga dari lima provinsi, Sulawesi Utara; 779 dari Manado, Sulawesi Tengah; 382 km dari Palu, Sulawesi Barat; 769 km dari Mamuju, dan Sulawesi Selatan; 1178 km dari Makassar.
Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi apakah pengumuman lisan itu akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis.
• Pacsagempa M 5,8 Sabtu Malam, BMKG Catat Ada 40 Gempa Susulan di Sulteng,Masyarakat Diminta Waspada
Dilansir dari TribunTimur.com, keputusan tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkab Toli-Toli dan unsur Muspida usai menerima desakan dari masyarakat.
Atas keputusan itu, dirinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang hendak melintas di Kabupaten Toli-Toli.
Sebab, untuk sementara daerah itu tidak bisa dilintasi guna mencegah penyebaran Covid-19.
Bupati dua periode ini mengumumkan lockdown (penutupan total) wilayahnya di depan rumah jabatannya, di kawasan Tuweley, Baolan, Kota Toli-Toli.
Ia beralasan, keselamatan sekitar 235 ribu penduduknya di 110 desa, 6 kelurahan di 10 kecamatan adalah segala-galanya.
“Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” kata Mohammad Saleh Bantilan.
• Daftar Wilayah Sebaran Corona di Indonesia Jumat (27/3/2020): Sulteng Bertambah, DKI Jakarta Meroket
Dikutip Antara, sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim 1305 Buol Toli-toli dan kepala kepolisian daerah setempat.
Penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara.