Virus Corona
Cegah Penyebaran Corona, Warga Desa di India Terpaksa Isolasi Diri di Atas Pohon Lantaran Hal Ini
Warga sebuah desa di India dilaporkan terpaksa mengisolasi diri di atas pohon di tengah virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Menghadapi mewabahnya virus corona atau Covid-19 hampir seluruh warga di dunia diminta untuk melakukan isolasi diri.
Setiap orang diminta untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing.
Namun hal ini tidak dilakukan oleh salah seorang warga di sebuah desa di India ini.
Warga sebuah desa di India ini dilaporkan terpaksa mengisolasi diri di atas pohon.
Hal ini dilakukan sebab, tak ada cukup ruang di rumah mereka.
Sebanyak tujuh orang yang baru datang ke Distrik Purulia di Negara Bagian West Bengal dari Chennai diminta untuk melakukan karantina mandiri.
• Alami Gejala Ringan Virus Corona saat di Rumah, Begini Cara Mengobatinya Menurut Para Dokter
• Kenakan Helm Berbentuk Mirip Virus Corona, Polisi di India Peringatkan Warga untuk Tetap di Rumah
Tetapi karena tak ada cukup ruang, mereka membangun hunian di puncak pohon dan memindahkan kasur mereka agar keluarga dan tetangga mereka aman.
Dilansir Daily Mirror Minggu (29/3/2020), mereka bakal tetap berada di pohon hingga masa karantina untuk mencegah virus corona berakhir.
Salah satu warga desa, Bijoy Sing Laya mengatakan, mereka langsung mendapat instruksi dari dokter untuk mengisolasi diri sepulangnya dari Chennai.
"Diputuskan kami harus diisolasi. Kami hidup di sini atas keinginan sendiri. Kami baik-baik saja dan tidak ada masalah," kata dia.
Ucapan Laya terjadi di tengah eksodus massal yang dilakukan ribuan pekerja migran di tengah lockdown yang diterapkan pada pekan lalu.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, meminta kepada 1,3 miliar warganya untuk tetap tinggal di rumah, dalam kebijakan berdurasi 21 hari.
Namun belum sampai sepekan lockdown itu diterapkan, kekacauan terjadi dengan banyak pekerja migran yang bergantung pada pendapatan harian memilih pulang kampung.
Dalam pernyataannya yang disiarkan di media massa, Modi meminta maaf dan menyebut hanya itulah opsi yang mereka punya untuk memberantas virus corona.
Sistem kesehatan di sana mengalami kekurangan, mulai dari Alat Pelindug Diri (APD) bagi tim medis hingga ventilator untuk membantu pasien yang terkena gejala parah.