Virus Corona
Dokter Tirta Tanggapi Penolakan Tenaga Medis dan Jenazah Covid-19: Yang Harus Diedukasi itu Society
Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi, pun kembali menyuarakan pendapatnya terkait adanya stigma dalam masyarakat yang menyikapi Covid-19.
Sementara, pihak keluarga juga hanya melihat prosesi pemakaman dari jauh.
Dokter Tirta mengingatkan, jenazah tersebut seharusnya bisa 'pergi' dengan tenang tanpa harus mengalami penolakan, apalagi cacian.
Dalam menghadapi Covid-19, masyarakat Indonesia juga harus 'tepa slira' dan bertenggangrasa.
Dokter Tirta juga menyinggung, bahwa tenaga medis dan ODP maupun PDP merupakan manusia biasa, yang butuh semangat, bukan cacian.
Ia menutup caption dengan kalimat; "sejatinya, yang butuh obat bukan hanya virus, tetapi juga masyarakat kita."
Setelah saya pikir, ada yg harus kita edukasi ; society. Yaitu soal menganggap penyakit sebagai “aib”. Itu tidak dapat dibenarkan , teman @cipengclan_ pasti tau ini :)
Banyak berita yang jujur membuat saya “iki tenanan?”
1. Ambulance Jenazah ditolak, dengan cara dimaki2
2. Curhatan pasien pdp, odp, dan tenaga medis yang “dikucilkan” dan ada yg diusir halus
Saya sendiri, setelah akrab dengan lapangan, saya juga merasakan tekanan ini. Dikucilkan. Tapi saya edukasi, mengenai ini
Kawan2 , jenazah covid 19’itu sudah diurus oleh tenaga medis, dengan prosedur yang sudah diatur undang undang. Makanya pake hazmat dan apd lengkap. Keluargapun hanya melihat prosesi pemakanan dari jauh. Kenapa harus kalian tolak jenazahnya? Mereka sudah tiada kawan, at least berikan kesempatan mereka pergi dengan tenang. Jangan sampe lupa: kita Indonesia. Tenggang rasa. Tepo sliro. Kalo kalian keberatan, bisa tanya ketua RT, RW dan lurah. Bukan dengan cara barbar menolak dengan kekerasan. Kalo kamu yang sakit covid, kamu mau digituin?
Kawan, pasien covid, pasien suspect odp dan pdp, dan tenaga medis, itu manusia lho. Bukan iblis. Mereka butuh semangat. Bukan cacian
sejatinya, yang butuh obat itu bukan hanya virus, tapi juga society kita
#kamibersamakalian
dr tirta
2 April 2020
(TribunPalu.com/Rizki A.)