Virus Corona

Donald Trump Dikecam Warga Negara Amerika karena Mencatat 100.000-240.000 Kematian sebagai 'Target'

Tim Donald Trump tak sengaja memperlihatkan slide presentasi yang menunjukkan "target" kematian warga negara Amerika akibat virus corona

Anthony Behar via time.com
Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump. 

TRIBUNPALU.COM - Konferensi pers yang dilakukan Donald Trump di Gedung Putih, Selasa (31/3/2020) lalu tengah menuai sorotan dari seluruh masyarakat Amerika Serikat.

Hal ini lantaran tim Donald Trump tak sengaja memperlihatkan slide presentasi yang menunjukkan "target" kematian warga negara Amerika akibat virus corona atau Covid-19.

Seperti yang dilansir Indy100 by Independent, menurut koordinator Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, Dr Deborah Birx, skenario terburuk yang terjadi di Amerika yaitu terjadinya 1,5 juta hingga 240 juta kematian akibat virus corona.

Namun, jika warga negara tetap menjaga kebersihan diri serta mengikuti social distancing dengan tertib, maka Gedung Putih percaya angka kematian bisa turun menjadi 100 ribu hingga 240 ribu 'saja.'

Dulu Anggap Enteng Covid-19, Kini Donald Trump Akui Corona Bukan Virus Biasa

Donald Trump Sebut Pangeran Harry dan Meghan Markle Harus Bayar Biaya Keamanan Sendiri Selama di LA

Angka tersebut tentu saja turun jauh dari prediksi awal 1,5 juta hingga 240 juta kematian jika tak ada intervensi atau upaya.

Meski begitu, timbul kritikan pedas di media sosial mengenai penggunaan kata "target" yang digunakan Gedung Putih untuk memprediksi angka kematian.

Netizen, mulai dari pengamat hingga politikus, menyayangkan penggunaan kata "target" yang sebenarnya dimaksudkan untuk memperlihatkan prediksi penurunan angka kematian akibat corona.

"Penggunaan kata 'target' adalah sebuah bencana di tingkat manapun," tulis Leah Greenberg.

Leah Greenberg
Leah Greenberg
Tommy Vietor
Tommy Vietor

Chelsea Clinton, putri Bill dan Hillary Clinton, juga menyoroti masalah ini, menyebutnya sebagai kegagalan.

"Kegagalan berkali-kali untuk menguji kasus terduga, mengisolasi pasien yang terisolasi, untuk melacak, untuk menyiapkan dengan baik dan melindungi pekerja kesehatan kita."

"Presiden Donald Trump bukan penyebab Covid-19, tapi orang-orang dalam bahaya karena kegagalannya dalam kesehatan masyarakat, kepemimpinan, dan kemanusiaan," tulis Chelsea Clinton.

Kasus Corona di AS Melonjak dan Lampaui China: Langkah Donald Trump dan Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Chelsea Clinton
Chelsea Clinton

Angka Kematian di Amerika Akibat Virus Corona Bisa Mencapai 240 Ribu

Seperti yang dilansir Independent, dengan angka kematian di AS mendekati 4.000 dan 188.000 kasus positif Covid-19 per 1 April, para pejabat sekarang memperingatkan penyakit ini dapat membunuh antara 100.000 dan 240.000 orang Amerika.

Bahkan jika orang tetap tinggal di rumah dan membatasi kontak mereka dengan orang lain.

"Kami benar-benar yakin kami dapat melakukan jauh lebih baik dari itu," kata Dr. Deborah Birx, koordinator gugus tugas Covid-19 Gedung Putih.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved