Berstatus ODP setelah Pulang dari Jakarta, 8 Pemuda Aceh Besar Isolasi Diri di Hutan, Tidur di Tenda

Delapan pemuda di Kabupaten Aceh Besar mengisolasi diri di hutan setelah pulang dari Jakarta.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Seputar virus corona 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah telah membuat peraturan bagi sipapun yang mudik ke kampung halaman akan berstatus sebagai ODP dan wajib melakukan karantira diri selama 14 hari.

Oleh karena ini delapan pemuda di Kabupaten Aceh Besar langsung mengisolasi diri setelah pulang dari Jakarta.

Namun mereka tidak mengisolasi diri di rumah atau tempat khusus, melainkan di hutan dengan menggunakan tenda.

Mereka tidur di hutan Desa Jali, Kecamatan Kota Jhantoe selama 14 hari.

Parapemuda itu berangkat dari Jakarta pada 30 Maret 2020 setelah tempat kerja mereka ditutup sementara selama pandemi corona.

Sebelum tiba di kampung halaman, orangtua mereka yang sebagian besar adalah perangkat desa melapor ke pihak kecamatan karena status anakanya adalah ODP.

Ada 11 orang yang pulang. Namun hanya delapan orang yang menginap di tenda karena tiga orang dijemput keluarganya untuk karantina mandiri di rumahnya.

Update Corona Dunia Per Senin, 6 April 2020 Pagi: Pasien Positif Capai 1,27 Juta Orang

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Kemenkes Imbau Masyarakat Gunakan Masker Kain

Awalnya para pemuda itu berencana tinggal di sebuah rumah yang jauh dari pemukiman penduduk. Namun ternyata rumah tersebut tak layak huni.

Mereka pun memilih tinggal di lokasi hutan desa dekat sungai dengan mendirikan tenda.

“Awalnya diusulkan ada rumah yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan tempat karantina mandiri, tapi karena kondisi rumah sudah lama tak digunakan sehingga tidak jadi di rumah dan mereka pindah ke lokasi yang dekat dengan sungai,” kata Husaini BA, Camat Kota Janthoe, Kabupaten Aceh Besar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020).

Isolasi enam hari dan kondisinya sehat

Minggu (5/4/2020) adalah hari keenam mereka isolasi diri di hutan dan tidur di dalam tenda. Kondisi mereka sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Dua unit tenda pramuka lengkap dengan tempat tidur disediakan oleh pihak kecamatan. Selain itu orangtua mereka juga menyediakan genset.

Satu tenda untuk tidur dan satu tenda digunakan oleh orangtua yang mengawasi mereka secara bergantian.

“Dua tenda pramuka yang ada di kantor saya pinjamkan, kemudian untuk penerangan orang tua mereka menyiapkan genset, satu tenda untuk orangtua mereka yang mengawasi secara bergantian setiap hari,” katanya.

Menurut Camat Kota Janthoe, orangtua rutin melaporkan kondisi anak-anaknya ke petugas kesehatan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved