Virus Corona

Potret Langit Jakarta jadi Bukti Virus Corona Bawa Dampak Baik, Akankah Selamanya? Ini Jawaban Ahli

Bawa dampak baik, warganet Twitter pamerkan potret langit Jakarta selama pagebluk Covid-19. Akankah kualitas udara membaik selamanya? Ini kata ahli.

BAY ISMOYO / AFP
Langit biru terlihat di atas ibukota Jakarta pada tanggal 2 April 2020, 24 hari setelah pemerintah Jakarta mengadakan aturan bekerja dari rumah dan sekolah online di tengah kekhawatiran virus corona Covid-19 - Bawa dampak baik, warganet Twitter pamerkan potret langit Jakarta selama pagebluk Covid-19. Akankah kualitas udara membaik selamanya? Ini kata ahli. 

Namun bagaimana dengan jenis perjalanan lain seperti liburan — mungkinkah rasa bosan dari isolasi diri memicu orang-orang untuk melakukan lebih banyak perjalanan, saat kesempatan itu dibuka kembali?

Peneliti sains di Lund University di Swedia, Kimberly Nicholas memberikan pendapatnya.

"Saya melihat beberapa pendapat berbeda," kata Kimberly Nicholas.

"Mungkin mereka yang menghindari melakukan perjalanan saat ini sedang mementingkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan fokus pada prioritas itu. Masa-masa krisis ini menyoroti bagaimana pentingnya prioritas tersebut dan bagaimana orang-orang fokus pada kesehatan dan kesejahteraan keluarga, teman, dan komunitas mereka," lanjutnya.

Dampak Italia Lockdown akibat Virus Corona, Sungai di Venesia Tampak Bening tanpa Kapal Wisata

Bentuk kebiasaan agar kualitas lingkungan membaik dalam jangka panjang

Bila kebiasaan akibat pandemi ini tetap berlangsung setelah wabah selesai, maka tingkat emisi bisa tetap rendah.

Namun bisa juga sebaliknya yang terjadi.

"Bisa juga orang-orang menunda perjalanan jarak jauh, tapi berencana melakukannya nanti setelah pandemi usai," kata Kimberly Nicholas.

Mereka yang kerap atau rutin bepergian menyumbang jejak karbon terbanyak sehingga tingkat emisi bisa kembali melambung bila orang-orang ini kembali melakukan kebiasaan lamanya.

Mungkin ada cara lain supaya perubahan kebiasaan yang terjadi di seluruh dunia ini bisa terus dipertahankan setelah pandemik Covid-19 berakhir.

"Kita tahu dari riset ilmu sosial bahwa intervensi paling efektif terjadi jika dilakukan dalam masa perubahan," ujar Kimberly Nicholas.

Cara lain untuk mempertahankan tren baik ini dengan membentuk gerakan masyarakat

Salah satu respons dari wabah virus corona yang mengundang reaksi beragam dari para ilmuwan iklim adalah bagaimana cara berbagai komunitas bergerak untuk saling melindungi satu sama lain dari krisis kesehatan ini.

Hal ini dikatakan oleh Donna Green, profesor di Pusat Penelitian Perubahan Iklim di Universitas New South Wales, New Zealand, kepada CNN.

"Ini menunjukkan bahwa di level nasional, atau bahkan internasional, jika kita ingin melakukan sesuatu, kita bisa mewujudkannya," ujar Donna Green

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved