Virus Corona di Indonesia
Ganjar Pranowo Kembali Tanggapi Penolakan Jenazah Pasien Covid-19: Ini Membuat Sakit Hati
Menanggapi adanya kasus penolakan jenazah pasien virus corona Covid-19, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun kembali buka suara.
Transkrip video pertama:
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Bapak-ibu warga Jawa Tengah, saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat 'tatu ati' (sakit hati, red.).
Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19.
Ini kejadian ke sekian kali.
Dan saya mohon maaf, saya ingin kembali mengajak bapak-ibu untuk 'ngrogoh rasa kamanungsan' (merogoh rasa kemanusiaan, red.) yang kita miliki.
Sekali lagi saya sampaikan, Bapak-ibu, pengurusan jenazah pasien Covid-19 sudah dilakukan dengan standar yang aman, baik dari segi agama maupun medis.
Mulai dari penyucian secara syar'i, kemudian dibungkus kantung plastik yang tidak tembus air hingga dimasukkan peti.
Dan seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, ketika jenzah itu dikubur, secara otomatis virusnya akan mati, karena inangnya juga mati.
Saya tegaskan sekali lagi, kalau jenazah itu sudah dikubur, virusnya ikut mati di dalam tanah, tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga.
Majelis Ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya.
Sementara, menolak jenazah itu dosa.
Karena itu, saya berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali.
Jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan.
Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien Covid-19.