Virus Corona
Fakta Baru Corona, Ahli Sebut Covid-19 Berkembang Jadi 3 Jenis Berbeda, Ini Bahaya dari Mutasi Virus
Ilmuwan kembali menemukan fakta terbaru terkait pandemi virus corona atau Covid-19.
Makalah penelitiannya berjudul Analisis Jaringan Filogenetik Genom SARS-CoV-2 diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.
• Update Corona Sulteng Sabtu (11/4/2020): Angka ODP Menurun Jadi 278 Kasus, Total 19 Pasien Covid-19
Dr Forster mengatakan, "Ada terlalu banyak mutasi cepat dan rapi dari Covid-19, hingga menciptakan pohon keluarga."
"Kami menggunakan alogaritma jaringan matematika untuk memvisualisasikan semua pohon yang masuk secara bersamaan," katanya.
"Teknik ini digunakan untuk memetakan pergerakan populasi manusia prasejarah melalui DNA," tambahnya.
"Kami pikir ini pertama kalinya digunakan untuk melacak rute infeksi virus corona," terusnya.
Para ahli meyakini bahwa virus corona telah bermutasi untuk mengatasi resistensi sitem kekebalan tubuh manusia, dan populasi berbeda.
Analisis ini juga menjadi perkenalan awal virus corona ke Italia datang melalui infeksi di Jerman yang pertama kali didokumentasikan pada 27 Januari.
Rute infeksi Italia awalnya terkait dengan kluster di Singapura.
Para ilmuwan berpendapat metode ini bisa melacak hotspot global masa depan dari penularan dan penyebaran penyakit lain yang serupa dengan virus corona.
Ini sangat mengkhawatirkan pasalnya kemungkinan strain baru inilah yang menyebakan orang yang telah sembuh dari Covid-19 kembali terinfeksi virus ini.
• Corona Semakin Mewabah, Italia Perpanjang Masa Lockdown Hingga 3 Mei
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul "Ilmuwan Temukan Virus Corona Ternyata Memiliki 3 Jenis Berbeda dan Kini Telah Menyebar ke Seluruh Dunia, Ini Bahaya dari Mutasi Virus Corona"