Virus Corona
Pakar Prediksi Puncak Corona di Indonesia Terjadi Bulan Mei, Kasus Positif Bisa Capai 1,3 Juta
Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) membuat model skenario untuk memprediksi jumlah kasus virus corona di Indonesia.
TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona atau Covid-19 semakin mewabah di Indonesia.
Penyebaran yang begitu cepat menyebabkan kasus pasien positif semakin bertambah pula setiap harinya.
Bahkan tercatat hingga Selasa (14/4/2020) total pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 4.893 kasus.
Oleh karena itu, tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) membuat model skenario untuk memprediksi jumlah kasus virus corona di Indonesia.
Adapun tim tersebut terdiri dari empat orang pakar epidemiologi yakni Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.
Mereka membuat berbagai macam prediksi, mulai dari prediksi jumlah kasus terinfeksi, kasus meninggal dunia, hingga prediksi jumlah kasus jika mudik Lebaran tetap dilakukan.
• Ridwan Kamil Bagikan Kabar Bahagia Soal Bocah yang Tinggal Bersamanya karena Orangtua Positif Corona
• Pasien Positif Corona di Indonesia Capai 4.839 Orang, Pemerintah Beberkan Jumlah Kasus OPD dan PDP
• Update Corona Global, Rabu 15 April Pagi: Tambahan 73 Ribu Kasus Baru, Total Pasien Positif 1,9 Juta
Diprediksi capai 1,3 juta orang
Tim FKM UI membuat prediksi jumlah kasus yang diukur berdasarkan tingkat intervensi pemerintah.
Tingkat intervensi yang digunakan mulai dari ukuran tanpa intervensi, intervensi ringan, moderat, hingga tinggi.
Salah satu pakar epidemiologi yang membuat model tersebut, Pandu Riono mengatakan, apabila pemerintah menerapkan intervensi moderat, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 1,3 juta orang.
"Sekitar 1,3 juta total prediksi kasus yang butuh perawatan rumah sakit," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).
Intervensi moderat yang dimaksud yakni keadaan saat pemerintah telah melaksanakan tes massal, tetapi dengan cakupan yang rendah.
Bentuk intervensi moderat lain yakni menerapkan jaga jarak fisik dan sosial di masyarakat dengan menutup sementara tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan, misalnya sekolah atau pusat bisnis.
Namun, apabila pemerintah melaksanakan intervensi skala rendah atau mild intensity, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia diprediksi melonjak mencapai 2,5 juta jiwa.
Intervensi rendah yang dimaksud misalnya mengedepankan sukarela masyarakat dalam penerapan jaga jarak fisik dan sosial serta membatasi kerumunan.