Ningsih Tinampi Jual Obat dengan Harga Rp 35 Ribu, Klaim Bisa Sembuhkan Corona

Ningsih Tinampi mengklaim bahwa dirinya telah membuat obat untuk menyembuhkan seseorang dari virus corona.

kolase YouTube Ningsih Tinampi
Ningsih Tinampi, paranormal asal Jawa Timur. 

Untuk resep minuman yang dikonsumsi sebagai pencegahan, Ningsih menyarankan agar masyarakat meminum minuman yang hangat semisal wedang jahe, gingseng, dan jus pare. 

Sejauh ini obat yang digunakan melawan corona dari perusahaan farmasi masih dalam tahap uji.

Beberapa perusahaan sudah mengajukan beberapa jenis obat yang masih harus dites keampuhan dan efek sampingnya.

Sebelumnya, seorang kakek di Sungailiat Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, mengaku  menemukan obat pandemi corona lewat mimpi.

Sang kakek yang bernama Marsudi mengaku telah bermimpi pada malam Jumat sebanyak tiga kali.

Dalam mimpinya Marsudi didatangi orang tua yang memberitahu jika daun pohon leben (Laban) bisa menyembuhkan penyakit corona dan gejala demam.

Terlepas dari hal itu, masyarakat perlu untuk terus berhati-hati. 

Belum Ada Vaksin yang Diakui WHO 

Hingga saat ini WHO belum mengakui temuan vaksin ataupun obat yang dapat menyembuhkan Covid-19.

Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan bahwa saat ini WHO belum mendapatkan kesepakatan yang bisa dijadikan standar terkait dengan pengobatan virus corona atau Covid-19.

"Bahwa sampai dengan hari ini research, penelitian yang dilakukan oleh WHO masih belum mendapatkan suatu kesepakatan yang bsia dijadikan standar dunia terkait dengan pengobatan Covid-19," ujar Achmad Yurianto.

Seperti diketahui saat ini sejumlah negara memang sudah melakukan uji coba terkait dengan penemuan vaksin untuk pengobatan virus corona.

Vaksin Virus Corona telah dilakukan uji coba untuk pertama kalinya di Amerika Serikat, tepatnya oleh pusat penelitian kesehatan Kaiser Permanente di Seattle, Senin (16/3/2020).

Vaksin Virus Corona tersebut diberi kode mRNA-1273.

mRNA-1273 dikembangkan oleh para ilmuwan dari National Institution of Health (NIH) AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved