Virus Corona

Keluh HPI Yogyakarta Selama Corona: Dulu Pemandu Ujung Tombak Pariwisata, Sekarang Tak Dianggap

"Kami pramuwisata yang selalu dikatakan pemerintah ujung tombak pariwisata, saat ini tidak ada pemasukan sama sekali," jelas Imam.

Instagram/arie.sm
Puncak 4G Gunung Gentong Gedangsari. 

Menurut Imam, anggota HPI tidak akan bisa mengikuti pelatihan dengan perut kosong dan pikiran penuh pikiran untuk menghidupi keluarga.

Hal buruk lainnya, perihal mendapat telepon dari leasing yang enggan mengerti ekonomi yang dihadapi anggota HPI.

"Kita tidak tahu waktu pasang listrik itu subsidi atau bukan, kan tidak ada info dari PLN sebelumnya. Sekarang baru tahu kalau kita tidak dapat keringanan karena bukan listrik bersubsidi," jelasnya.

Pengurus HPI Yogyakarta beri bantuan sembako untuk 405 orang anggota

Bantuan pemerintah yang dianggap lamban membuat pengurus HPI Yogyakarta berinisiatif untuk memberikan bantuan sendiri kepada anggota aktif HPI.

Imam mengatakan, minggu lalu dirinya beserta pengurus telah menggelontorkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, telur, dan gula kepada 405 anggota HPI aktif.

Adapun dana bantuan didapat dari dana kas Dewan Pengurus Daerah (DPD) HPI DIY.

"Dana yang kami kumpulkan dari iuran anggota bertahun-tahun itulah yang kami gunakan," katanya.

Kini ia berharap pemerintah segera tergugah dengan memikirkan nasib para pemandu wisata, yang dikatakan pemerintah sebagai ujung tombak pariwisata Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "HPI Yogyakarta: Katanya Pemandu Wisata Ujung Tombak Pariwisata, Sekarang Seolah Kami Tak Ada", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved