Kisah Edi, Kondektur Bus Jurusan Bekasi-Kuningan Terpaksa Utang untuk Makan dan Hidup di Terminal
Selama karirnya sebagai kondektur semenjak bergabung dengan PO Primajasa, Edi menceritakan, inilah pengalaman paling pahit.
Edi sendiri sudah dua tahun jalan atau mengkondekturi jurusan atau trayek Kuningan–Bekasi.
Secara tidak langsung, Edi dan kawan-kawannya pun berharap ada instansi atau pemerintah datang memberikan bantuan untuk bertahan hidup.
“Ah enggak tahu, kami harus gimana? Ya berharap ada bantuan lah,” ujarnya.
• Update Covid-19 di Indonesia Kamis (30/4/2020): Tembus 10.118 Pasien, Total Sembuh 1.522 Orang
• Amalan saat Sahur dan Buka Puasa, serta Sedekah yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadan
Ditanya mengenai keluarga atau anak istri, Edi menjelaskan, keluarganya tahu kondisinya saat ini, sebab komunikasi sering di lakukan pada waktu tertentu. Dirinya pun tak bisa mengirim uang pada keluarganya seperti biasa.
”Boro-boro kami kirim, uang dari mana dan untuk bertahan hidup seperti ini tahu sendiri kan,” ujarnya.
Kini, aktivitas yang dapat dilakukannya hanyalah berkumpul bersama kawan dan sesekali memeriksa kendaraan.
“Ya cari kegiatan ringan saja,” ujarnya.
Mengenai jumlah kendaraan yang 'terdampar', kata Edi, ada 46 unit armada PO Primajasa dengan jurusan Bekasi–Kuningan terparkir di terminal.
(Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Nasib Kondektur PO Primajasa 'Terdampar' di Terminal, Makan Andalkan Kebaikan Hati Pemilik Warung