Virus Corona

Kasus Covid-19 Meningkat, Studi Sebut Virus Corona Lebih Mungkin Membunuh Pria & Orang Obesitas

Virus Corona cenderung lebih mungkin membunuh pria dan orang obesitas, menurut sebuah studi.

Xinhua via SCMP
ILUSTRASI - Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. 

TRIBUNPALU.COM - Pandemi covid-19 masih terus mewabah hampir di seluruh dunia.

Hingga saat ini kasus Covid-19 semakin meningkat setiap harinya.

Menurut sebuah studi, virus Corona cenderung lebih mungkin membunuh pria dan orang obesitas.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di medRxiv.org pada Selasa (28/4/2020) lalu, pria atau orang obesitas adalah faktor signifikan yang terkait dengan kematian di rumah sakit Inggris.

Update Kasus Corona di Semarang, Surabaya, Makassar, 3 Kota yang Berpotensi Jadi Episentrum Baru

Update Corona Global 2 Mei 2020: Total Kasus Dunia 3.400.674, Amerika ada 1,1 Juta Pasien Positif

Faktor ini sebelumnya tidak terindikasi pada kasus Covid-19 di China.

 

Dilansir SCMP, peningkatan keparahan pada pasien pria terlihat di semua usia.

"Meskipun angka kematian menurut usia banyak terjadi pada orang tua, sebagian besar pasien ini dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 dan tidak meninggal," studi mengatakan.

Para peneliti percaya, angka kematian orang obesitas lebih banyak daripada kelompok lain dalam kasus Covid-19.

Sebab, fungsi paru-paru mereka berkurang dan terjadi lebih banyak peradangan pada jaringan adiposa.

Jaringan adiposa adalah jaringan lemak yang ditemukan di bawah kulit dan di sekitar organ internal.

Kondisi ini menyebabkan reaksi yang berlebihan pada sistem kekebalan tubuh, yang berpotensi mengancam jiwa.

Update Virus Corona di Kota Palu per Jumat, 1 Mei 2020: 15 Kasus Positif, 32 Orang dalam Pemantauan

Obesitas ilustrasi
Ilustrasi obesitas. (net)

Penelitian ini dipimpin oleh para profesor dari Edinburgh University, Liverpool University dan Imperial College London.

Riset didasarkan pada data yang diperoleh dari hampir 17.000 pasien Covid-19 di 166 rumah sakit di Inggris, antara 6 Februari 2020 dan 18 April 2020.

Kelompok ini mewakili hampir 15 persen dari semua orang yang telah dites positif virus Corona di Inggris dan 28 persen dari pasien rawat inap di rumah sakit.

Lebih dari setengah peserta memiliki komorbiditas, seperti penyakit jantung kronis, diabetes, dan penyakit paru kronis non-asma.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved