Virus Corona

Daftar Obat Antivirus yang Digunakan Sejumlah Dokter untuk Mengobati Covid-19

Berikut adalah daftar obat-obat yang dipilih untuk menangani pasien Covid-19.

pixabay
ILUSTRASI obat-obatan. Sebuah penelitian di Brazil yang menguji obat anti malaria klorokuin untuk pengobatan Covid-19 terpaksa dihentikan lebih awal. 

Namun, temuan itu bertentangan dengan penelitian di China yang menunjukkan bahwa remdesivir tidak membantu pasien sembuh lebih cepat, dan tidak menurunkan jumlah kematian.

2. Hydroxychloroquine (hidroksiklorkuin), chloroquine (klorokuin)

Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona.
Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona. (GERARD JULIEN / AFP)

Perusahanan pengembang: Obat generic dibuat oleh Teva Pharmaceutical Industries Ltd., Sanofi, Mylan NV, Natco Pharma Ltd., Novartis AG, Bayer AG dan lainnya.

Hydroxychloroquine dan chloroquine adalah obat anti-malaria yang telah diuji dalam wabah lain sebelumnya.

Bertahun-tahun, efek samping hydroxychloroquine dan chloroquine relatif terkenal dan keduanya tersedia sebagai obat generik dengan biaya lebih rendah.

Berita Terbaru:

Presiden Donald Trump telah berulang kali menggembar-gemborkan obat ini meskipun belum ada bukti pasti tentang apakah obat itu dapat mengobati atau mencegah virus corona.

Pada bulan Maret, FDA mengeluarkan otorisasi darurat untuk rumah sakit dalam penggunaan kedua obat itu.

Sementara uji coba sedang berlangsung, terjadi penimbunan obat yang mengakibatkan pasien yang membutuhkannya, misalnya penderita lupus, kekurangan.

Badan kesehatan A.S. telah memperingatkan efek samping yang merugikan, dan telah menyarankan pasien tidak boleh minum obat ini kecuali dimonitor oleh rumah sakit atau melalui uji klinis.

Lebih dari 100 uji klinis tahap akhir telah diluncurkan secara global untuk menentukan apakah hydroxychloroquine dapat berfungsi sebagai terapi pencegahan atau sebagai pengobatan untuk pasien, dan beberapa akan melaporkan datanya awal pada bulan Mei.

Lakukan Curanmor Pakai Sajam dan Senpi, 2 Napi yang Dibebaskan saat Corona Ini Ditembak Mati Polisi

3. Plasma penyembuh (TAK-888)

Perusahanan pengembang: Takeda Pharmaceutical Co.

Takeda sedang mengeksplorasi apakah plasma darah dari pasien Covid-19 yang pulih, yang dapat mengandung antibodi penangkal virus, dapat digunakan melawan penyakit tersebut.

Perawatan serupa menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengobati infeksi serius lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved